Buntut Pembakaran Mobil Aktivitas, LSM - Ormas di Pekalongan akan Gelar Aksi Damai

Senin 12-06-2023,11:30 WIB
Reporter : Widodo

KAJEN – LSM dan Ormas mengutuk segela bentuk teror para aktivis di Kabupaten Pekalongan. Tercatat selama ini ada dua kali bentuk teror yang dialami aktivis. 

Pertama mobil aktivis yang ditembak dua orang tak dikenal. Teror ke dua, mobil aktivis yang dibakar oleh dua orang tak dikenal minggu kemarin.

Atas segela bentuk teror aktivis tersebut, LSM dan Ormas mendukung Polres Pekalongan untuk mengungkap pelaku dan otak dari peristiwa teror tersebut.

Hal itu seperti disampaikan Ketua DPC Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kabupaten Pekalongan, Slamet Apriadi. Pria yang akrab disapa Adi ini meminta polisi agar dapat membongkar kasus-kasus teror yang dialami para aktivis.

“Sudah dua kali lho, teror yang dialami aktivis. Ini bukan main-main, polisi harus bertindak dan membongkar kasus ini, jangan sampai ada teror-teror para aktivis lagi yang diteror,” tegasnya saat ditemui Radar, kemarin.

Adi menilai, teror ini merupakan bentuk pembunuhan demokrasi karena para pelaku berupaya membungkam gerakan para aktivis.

“Jujur kami heran dengan bentuk-bentuk teror yang dialami aktivis. Saya menilai bahwa otak dari teror ini bukanlah orang Kabupaten Pekalongan, karena tindakan teror bukan watak orang Pekalongan. Polisi harus mengungkapnya,” terangnya.

Sebagai bentuk dukungan, lanjut Adi, dalam waktu dekat para LSM dan Ormas akan merapatkan barisan untuk melawan dengan melakukan aksi damai mendukung polisi membongkar kasus ini.

“Kami akan saling bersilaturahmi antar LSM dan Ormas  untuk bersama-sama melawan segala bentuk teror yang dialami para aktivis. Kita akan bersepakat untuk menggelar aksi damai melawan bentuk teror dan mendukung polisi untuk membongkar kasus-kasus teror yang dialami para aktivis,” tandasnya.

Senada disampaikan Ketua Tirai Mustajirin. Ia pun mengutuk segala bentuk teror yang dialami aktivis. “Ini bukan jamannya untuk teror-teror kaya gitu. Kita mendukung aktivis yang diteror mobil ditembak atau dibakar untuk melaporkan ke polisi agar kasus ini diusut tuntas sampai ke otak pelakunya,” tegasnya.

Ia juga mendukung LSM dan Ormas untuk Bersatu melawan segala bentuk terror. “Kami siap bersatu untuk melawan segala bentuk terror,” tandasnya.

Pernyataan sama juga disampaikan perwakilan Formasi Mudasir. Mantan Ketua KPU Kabupaten Pekalongan ini juga mengutuk segela bentuk terror yang ditujukan para aktivis. “Ini bentuk kemunduran berdemokrasi. Kita harus Bersatu untuk melawan segala bentuk teror,” tandasnya.

 “Kita juga mendukung Polres Pekalongan untuk mengusut tuntas kasus terror yang dialami 2 aktifvis di Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Dugaan teror terhadap aktivis di Pekalongan kembali terjadi. Kali ini mobil seorang aktivis bernama Mustofa Amin (60) yang diparkir di depan rumahnya di Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, dibakar orang tidak dikenal, Kamis (8/6/2023) dini hari.

Berdasarkan informasi, mobil aktivis yang dibakar adalah Feroza berwarna putih tahun 1998 milik Ketua Forum Masyarakat Pekalongan Bersatu (FMPB) Mustofa Amin. Mobil itu diduga dibakar orang tidak dikenal pada Kamis dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.

Kategori :