KOTA - Dalam penyelenggaraan implementasi kurikulum merdeka, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5) sangat penting guna menciptakan generasi yang berkompeten yang akan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta memberikan pengetahuan dan keterampilan lingkungan, termasuk siswa PAUD. sejak dini, seperti gelar karya yang dilakukan oleh TK Ma'had Islam di Kota Pekalongan pada Minggu, 6 November 2023.
Gelar karya bertema “Kearifan Lokal” ini dihadiri Walikota Pekalongan A Afzan Arslan Djunaid, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik), Zainul Hakim, ibu PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, Kepala PAUD dan Dindik PNF. Sherly Imanda Hidayah dan tamu lainnya.
Kepala TK Islam Ma'had Kota Pekalongan, Mutiara Aminah mengatakan, kegiatan gelar karya ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan program membatik.
Siswa belajar membuat batik menggunakan berbagai media mulai dari sapu tangan, lilin, batang pisang, kuas dan benang hingga eco-print.
Melalui kurikulum batik, siswa tidak hanya memperluas pengetahuannya, tetapi juga terus menggali potensinya, berkolaborasi dengan teman sebayanya, dan menumbuhkan jiwa nasionalisme
“Begitu mereka kreatif dan berhasil menciptakan produk bertema batik. Mereka dikenalkan berwirausaha melalui gelar kepegawaian, juga membuat sesuatu yang berharga dari barang bekas kemudian dibungkus dengan desain batik. Ada ikat kepala, kotak sapu tangan, tempat pensil, kipas, dompet, tas, figurine dan saputangan," ungkap Mimin, sapaan akrabnya.
Sebanyak 120 anak mengikuti kegiatan tersebut dengan sangat antusias, dan hal tersebut tidak lepas dari dukungan orang tua sangat luar biasa.
“Dengan kegiatan ini para guru berharap siswa merasa lebih dihargai, apalagi saat anak or ah tua membeli produk hasil mereka, pasti anak-anak akan semakin bangga," imbuhnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, anak-anak ini sangat berbakat, dan bisa melatih serta meningkatkan kreativitas anak-anak dan juga memperkenalkan kearifan lokal kota Pekalongan tentang batik.
“Luar biasa, ternyata anak usia dini juga bisa berkreasi membatik. dan mengubah sampah menjadi barang berharga,” sanjung Inggit.
Inggit mengungkapkan, pembentukan generasi yang mandiri, cakap, mampu hidup bermasyarakat dan menyelesaikan masalah harus dilakukan sedini mungkin. Bisa dipastikan kegiatan serupa juga dilakukan oleh seluruh lembaga PAUD lainnya. (mal)