Jalur Pantura Pekalongan Penuh Lubang

Senin 14-02-2022,12:20 WIB

**Rawan Sebabkan Kecelakaan

SIWALAN - Jalur Pantura Kabupaten Pekalongan dari Kecamatan Wiradesa hingga Siwalan penuh lubang. Jalur nasional ini pun rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Bentuk kepedulian terhadap sesama pengendara, warga memberikan tanda dengan warna putih di jalan yang berlubang di wilayah Kecamatan Wiradesa hingga Kecamatan Siwalan, Sabtu (12/2/2022). Ratusan lubang yang menganga di sejumlah jalan Pantura Kabupaten Pekalongan, ditandai dengan cat semprot warna putih.

Muhammad Heri (33), warga Wiradesa mengatakan, ide itu muncul karena keprihatinan melihat jalan berlubang di sepanjang jalan Wiradesa hingga Siwalan.

"Kebetulan saya sering lewat jalan ini. Banyak jalan berlubang. Karena cukup membahayakan, saya bersama teman saya Edi menandai jalan berlubang itu dengan pilox warna putih," kata Muhammad Heri.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mempermudah pengendara yang melintas di jalan tersebut dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut.

"Memang sering terjadi kecelakaan di sepanjang jalan Wiradesa-Siwalan. Lubangnya tadi besar-besar, apalagi kalau malam hari sangat membahayakan sekali," ujarnya.

Ia menceritakan, sudah ada ratusan jalan berlubang ditandai warna putih. Ia berharap dengan tanda tersebut mempermudah pengendara kalau menghindar, selain itu agar menjadi perhatian untuk diperbaiki.

"Apabila hal ini tidak ada tindak lanjut dari yang berwenang, saya bersama teman-teman akan menandai lagi jalan-jalan yang berlubang di wilayah Pantura Pekalongan," imbuhnya.

Hal yang sama juga dikatakan Supriyadi (40), warga Desa Pait, Kecamatan Siwalan. Ia mengapresiasi aksi warga yang peduli terhadap sesama pengendara.

"Menandai jalan berlubang dengan pilox warna putih ini cukup bagus mas, masih ada warga yang peduli terhadap sesama pengendara. Tanda itu untuk antisipasi dan memberitahukan bahwa ada jalan berlubang," katanya.

Menurutnya, di jalan raya Siwalan ini memang sering terjadi kecelakaan, bahkan sehari bisa mencapai 4 kali kecelakaan di lokasi yang sama.

"Yang biasa terjadi kecelakaan di jalan sisi utara atau dari Jakarta hendak ke Semarang. Setelah melewati jembatan, pengendara tidak mengetahui bahwa ada jalan yang berlubang dan banyak sekali. Sehari bisa 3 sampai 4 kecelakaan di lokasi tersebut dan rata-rata pengendara motor," ujarnya.

Supriyadi mengungkapkan, beruntung dalam kecelakaan tersebut belum ada korban jiwa.

"Kami selaku warga meminta dari pemerintah atau instansi terkait, untuk memperbaiki jalan yang berlubang tersebut. Sebelum adanya kecelakaan lagi dan merenggut korban jiwa," ungkapnya. (had)

Tags :
Kategori :

Terkait