KOTA - Kota Pekalongan mencatat skor terbaik dari hasil penilaian Championship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tahun 2022 se-eks Karesidenan Pekalongan.
Hal ini terungkap dalam acara Sapta Mitra Pantura (Sampan) Digifest 2023 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal dengan dihadiri kepala daerah se Eks Karasiedenan Pekalongan, Kamis (22/6/2023) di NCC Ballroom Hotel Nirwana.
Dari hasil Championship TP2DD 2022, skor Kota Pekalongan sudah berada di atas rata-rata kota se Jawa-Bali dan rata-rata kota nasional.
Menanggapi hasil itu, Wali Kota Pekalongan A Afzan Arslan Djunaid mengatakan, hasil ini menunjukkan masyarakat Kota Pekalongan sudah tidak asing dengan transaksi digital. Pihaknya akan terus mendorong transaksi digital seperti penggunaan QRIS pembayaran bagi para UMKM, resto dan sektor lainya.
Wali Kota Aaf mengaku dalam kegiatan itu juga banyak dipaparkan terobosan penerapan transaksi digital dari kabupaten kota lain se Eks Karasidenan Pekalongan yang bisa diimplementasikan Kota Pekalongan ke depannya.
"Hal ini menandakan bahwa ekonomi di Kota Pekalongan khususnya transaksi digital berjalan lancar dan masyarakat sudah tidak asing lagi menggunakan transaksi digital seperti QRIS, dan sebagainya," tuturnya.
Wali Kota menyatakan, pemerintah akan terus mendorong pemaksimalan transaksi digital seperti penggunaan QRIS pembayaran bagi para UMKM, kuliner, dan sektor batik, dan lain sebagainya. Bahkan, dalam kegiatan ini, juga banyak dipaparkan terobosan penerapan transaksi digital dari kabupaten/kota lain se Eks Karasidenan Pekalongan yang bisa diimplementasikan oleh Kota Pekalongan ke depannya. Seperti di Rumah Potong Hewan (RPH) yang sudah beralih transaksinya menggunakan QRIS. "Tinggal nanti apa yang menjadi inspirasi untuk kita dari daerah lain harus diimplementasikan di Kota Pekalongan, begitupun sebaliknya," tegasnya.
Dia menambahkan, dari hasil skor Kota Pekalongan yang sudah tinggi ini bisa menjadi dorongan semangat bersama dalam rangka mempertahankan maupun memaksimalkan implementasi program TP2DD di tahun-tahun mendatang.
"Secara ekonomi apalagi transaksi digital dalam sektor batik, pajak, restoran, semuanya sudah menggunakan pembayaran digital. Penggunaan digital sudah tinggi, tinggal kita pertahankan dan tingkatkan, terlebih hal ini bisa berpengaruh pada perolehan Dana Alokasi Khusus (DAK). Mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah bagi kita semua," harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Taufik Amrozy mengatakan, dalam kegiatan ini para kepala daerah di 7 kota/kabupaten yang ada di wilayah kewenangan BI Tegal memaparkan kondisi TP2DD masing-masing daerah agar capaian selama ini bisa menjadi evaluasi bersama.
"Jadi, memang di wilayah kita, daerah yang relatif baik adalah Kota Pekalongan. Salah satu poin yang kurang adalah di skor proses, sehingga hal itu yang perlu didorong dan menjadi perhatian khusus untuk dikuatkan. Salah satu upayanya adalah dari komitmen kepala daerah selaku ketua TP2DD untuk mengawali ini. Sementara, untuk di skor output dan outcome sudah bagus," pungkas Taufik.
Kegiatan Sampan Digifest ini merupakan kegiatan tahunan yang telah dilaksanakan ketiga kalinya sejak Tahun 2021 dengan mengundang Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) untuk mengetahui implementasi digitalisasi transaksi. "Kepala Daerah menjadi ketua TP2DD masing-masing daerah, dan wakil TP2DD dari Kepala BI Tegal yang berperan mengajak, mendampingi, memfasilitasi para Ketua TP2DD ini untuk memastikan yang direncanakan dalam program roadmap TP2DD dilaksanakan dengan baik," ucap Taufik.
Disampaikan Taufik, ada sektor yang akan terus didorong BI Tegal untuk diterapkan transaksi digital seperti di Retribusi Parkir, Rumah Potong Hewan (RPH) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). "Kami terus kawal melalui High Level Meeting (HLM) TP2DD yang didahului oleh forum teknis. Kami berharap, dengan Sampan Digifest 2023 ini bisa mendukung penciptaan ekosistem digitalisasi pemerintah di daerah baik secara ritel maupun pada segmen pemerintah," tandasnya.
Secara keseluruhan, Sampan Digifest 2023 mendukung penciptaan ekosistem digitalisasi pemerintah di daerah baik secara ritel maupun pada segmen pemerintah. Selain itu juga menjadi upaya untuk mencapai 45 juta pengguna baru QRIS dan 1 miliar volume transaksi pada tahun 2023.
Saat ini pengguna QRIS di Provinsi Jawa Tengah pada triwulan 1 2023 telah mencapai 931 ribu pengguna baru. Jumlah ini hampir mencapai 50% dari target pengguna baru QRIS di Jawa Tengah pada tahun 2023.