KOTA - Lazismu Kota Pekalongan kembali melakukan pentasarufan hasil penghimpunan zakat, infak dan sedekah. Kali ini pentasarufan dilakukan dalam program 'Save Our School' untuk 12 sekolah di bawah PD Muhammadiyah Kota Pekalongan.
Pentasarufan secara simbolis dilakukan dalam kegiatan yang digelar di RM Panderasa, Rabu (5/7/2023). Kegiatan dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan, M Hasan Bisyri, perwakilan PD Aisyiyah, jajaran Badan Pengurus Lazismu dan juga perwakilan sekolah penerima.
Total dana yang disalurkan dalam program kali ini sekitar Rp106 juta dalam berbagai bentuk, sesuai kebutuhan masing-masing sekolah. Mulai dari pengadaan sarpras, perbaikan fisik bangunan sekolah, hingga untuk kebutuhan biaya operasional.
Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan, M Hasan Bisyri mengatakan, program dari Lazismu tersebut sangat membantu sekolah-sekolah di bawah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Seperti sekolah yang membutuhkan sarpras, bantuan pemeliharaan, pembangunan fisik gedung maupun kebutuhan lainnya. Meski demikian, menurutnya ke depan perlu disusun strategi sehingga sekolah-sekolah tersebut bisa berdiri sebagai sekolah yang mandiri.
"Kegiatan ini sangat membantu di tenga-tengah kondisi yang mungkin ada AUM yang secara keuangan memiliki kendala. Tapi strategi ke depan, kami ingin mengupayakan agar AUM ini menjdi AUM yang unggul. Dengan begitu bisa menjadi AUM yang mandiri," katanya yang ditemui usai kegiatan.
Mengenai langkah kongkrit yang akan dilakukan, dikatakan Hasan Bisyri strategi teknis perlu didiskusikan lebih lanjut. Namun secara umum, tujuan besarnya adalah membawa AUM agar bisa mandiri. "Dengan menjadi AUM yang mandiri, maka program yang parsial seperti ini tidak perlu ditonjolkan. Mungkin nanti ke depan kami akan satukan menjadi satu program besar," jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Pekalongan, Ahmad Sugeng mengatakan, program 'Save Our School' merupakan salah satu program rutin dari Lazismu Kota Pekalongan. Melalui program tersebut, diharapkan bisa membantu meringankan beban tiap-tiap AUM yang memiliki kebutuhan baik untuk pembangunan maupun pemeliharaan fisik, pengadaan sarpras hingga biaya operasional.
"Totalnya ada Rp106 juta lebih yang kami salurkan untuk 12 sekolah. Mulai dari TK, SD, SMP, SMK hingga pondok pesantren. Bantuan yang ditasarufkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah yang sudah disampaikan dalam proposal pengajuan," jelasnya.
Dirinya berharap bantuan tersebut bisa sedikit meringankan dan membantu AUM yang mungkin membutuhkan peningkatan atau pembiayaan operasional. "Semoga dengan bantuan ini bisa meringankan beban atau kebutuhan mereka," harapnya.(nul)