WIRADESA - Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) Kabupaten Pekalongan menegaskan komitmennya untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) pada 17 April 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan dalam Rapat JPNU Kabupaten Pekalongan yang digelar di IBC Wiradesa, Jumat (22/2). Deklarasi dukungan JPNU pada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 ini diikuti kurang lebih 1.000 anggota JPNU Kabupaten Pekalongan yang hadir. Mereka terdiri dari perwakilan anggota Muslimat NU, Fatayat NU, serta IPPNU se-Kabupaten Pekalongan.
Acara ini dihadiri pula Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Sukirman SS, Ketua DPC PKB Kabupaten Pekalongan Drs H Bisri Romly MM, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudlori, dan Koordinator JPNU Jawa Tengah Khizanaturrahmah.
Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslih Khudlori mengatakan bahwa sebagai bagian dari NU, maka JPNU harus satu visi, satu misi, satu langkah, dan seirama dengan PBNU dalam berbagai aspek. Baik itu aspek ibadah, budaya, maupun dalam siyasah atau politik."Semua warga NU harus solid, patuh, satu suara dengan PBNU," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa terlibatnya tokoh NU dalam Pilpres 2019 akan bisa menghilangkan ancaman radikalisme di Indonesia. Menurutnya, saat ini banyak muncul aliran yang senangnya menyalahkan pihak lain. Jika tidak sejalan, dikafirkan maupun disebut bid'ah. Muslikh juga mengajak kepada JPNU agar pilihan kepada Jokowi-Ma'ruf harus diniati untuk menegakkan akidah aswaja. "Jadi warga NU tidak usah ke kanan kiri. Mantep nderek kiai, yakni KH Ma'ruf Amin yang digandeng Pak Jokowi," imbuhnya.
Koordinator JPNU Jawa Tengah Khizanaturrahmah mengungkapkan bahwa kegiatan JPNU Jateng di Kabupaten Pekalongan tersebut merupakan roadshow yang ke-12. "Nantinya akan mengadakan kegiatan serupa di kabupaten kota lain di seluruh Jateng," ungkapnya.
Khizana memaparkan saat ini Indonesia dalam ancaman radikalisme. Radikalisme ini harus dihilangkan bersama. Menurutnya, hilangnya ancaman radikalisme, juga akan menyelamatkan berbagai ajaran NU, seperti tahlilan, manakiban, dan lainnya. "Karena selama ini ajaran-ajaran NU sering dibid'ahkan. Jadi kita harus bersatu padu memenangkan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," katanya.
Karena itu, kata Khizana, keterlibatan perempuan NU ini demi mengamankan ajaran Ahlussunnah Waljamaah An Nahdliyah. "Saat ini radikalisme mengancam sendi-sendi kehidupan. NU dibutuhkan untuk amankan dari bahaya radikalisme itu," katanya. Sosok KH Ma'ruf Amin, kata dia, menjadi sosok yang bisa diandalkan untuk menangkal adanya aliran-aliran radikalisme tersebut. "Kapasitas beliau sudah tidak usah dipertanyakan. Karena di NU dia sebelumnya adalah Rois Aam," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW Jawa Tengah H Sukirman menjelaskan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk memenangkan pasangan capres cawapres no urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, pada Pilpres mendatang. Kegiatan serupa akan dilaksanakan di seluruh kabupaten kota se-Jateng. "Kita targetkan sampai pertengahan Maret insya Allah terlaksana semua di 35 kabupaten/kota," kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Jateng ini.
Pihaknya menargetkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang mutlak di Jawa Tengah. "Tidak hanya menang, tetapi menang mutlak. Selisihnya antara 8 sampai 9 juta (suara). Kalau di Kabupaten Pekalongan insya Allah menang mutlak, target sampai 85 persen," imbuh Sukirman. (way)