KEDUNGWUNI - Sebagai wujud komitmen dalam pelaksanaan sekolah sehat, SMK Muhammadiyah Kedungwuni menjalankan fase aksi sekolah sehat yang langsung dipandu oleh United Tractor (UT) dengan menggandeng siswa-siswi SMK Muhammadiyah Kedungwuni untuk menjadi narasumber, Sabtu (5/8/2023).
Disampaikan Kepala SMK Muhammadiyah Kedungwuni Bambang Sungkowo bahwa kegiatan ini sebagai kelanjutan dari bagian kerjasama komitmen SMK Muhammadiyah Kedungwuni untuk selalu menjaga kesehatan siswa-siswi selama mengenyam pendidikan di sekolah. Hal ini juga sekaligus dalam rangka mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja.
"Karena sebagaimana yang diharapkan dari kerjasama Kita, SMK Muhammadiyah Kedungwuni dengan UT bahwa ketika anak-anak lulus dan siap memasuki dunia kerja mereka dalam kondisi benar-benar sehat baik fisik dan mentalnya," ungkap Bambang.
Ia juga berharap, kerjasama dengan UT bisa rutin dilaksanakan, paling tidak satu tahun dua kali agar pelaksanaan program dan evaluasi bisa lebih optimal.
Sementara itu, Fasilitator Lapangan PT United Tractorsisa Tidak Layalia Hanifah Ma'ruf menerangkan program sekolah sehat yang merupakan program dari Pemerintah terutama Kementerian Kesehatan agar bisa menguatkan peran UKS di sekolah. Jika dahulu UKS hanya dikenal dengan tempat orang sakit namun sekarang tidak lagi, karena harusnya program-program UKS ini bisa dimanfaatkan untuk program pendidikan kesehatan bagi siswa.
"Salah satu program yang kita lakukan dalam pendidikan sekolah sehat yaitu Aksis sekolah sehat dengan meningkatkan kesehatan anak di sekolah terutama peran Kaden kesehatan," terang Tisa.
"Aksi sekolah sehat ini kita latih 9 siswa dari SMK Muhammadiyah Kedungwuni untuk menjadi narasumber dalam kegiatan aksi sekolah sehat. Jadi konsepnya memang tutor sebaya dan kita disini sebagai fasilitator saja untuk membantu para siswa yang sudah dilatih ketika menemukan kesulitan dalam memberikan jawaban dari pertanyaan siswa lainnya," tuturnya.
Dijelaskan lebih lanjut, aksi sekolah sehat yang sudah dilakukan di SMK Muhammadiyah Kedungwuni meliputi 3 komponen yaitu aktivitas fisik, yang kedua pendidikan kesehatan dan ketiga pemeriksaan kesehatan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan antropometri dan yang ketiga ada pemeriksaan sederhana dikhususkan untuk pemeriksaan anemia.
"Kita juga memberikan suplemen tambah darah yang juga menjadi fokus Pemerintah untuk menghindari anemia. Karena remaja direkomendasikan untuk mengkonsumsi 52 tablet tambah darah tiap tahunnya. Maka kami juga berikan itu," Palar Tisa.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini SMK Muhammadiyah Kedungwuni bisa menjadi sekolah percontohan bagi sekolah-sekolah lain tentang bagaimana pengelolaan sekolah sehat, terlebih SMK Muhammadiyah sudah beberapa kali menjurai perlombaan sekolah sehat yang diselenggarakan oleh UT dengan tingkat Nasional. (mal)