BATANG - Kemegahan Candi Borobudur yang mendunia telah menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Tetapi siapa sangka, jejak peradaban Borobudur yang dibangun Wangsa (Dinasti) Syailendra ternyata terekam di Kabupaten Batang. Jejak itu tidak lain ada pada Prasasti Sojomerto di Kecamatan Reban.
Kebaradaan Prasasti Sojomerto diyakini menjadi kunci pembuka bagi asal usul Wangsa Syailendra yang masih misterius. Jejak peradaban tua itu juga pernah diperkuat oleh hasil penelitian ahli epigraf, Prof Boechari, beberapa dasawarsa silam.
Pemerhati sejarah nusantara, MJA Nashir, bahkan menyebut Prasasti Sojomerto menyisakan petunjuk tentang 'Kartu Keluarga' (KK) Syailendra. Karena itu penelitian lebih lanjut atas prasasti tersebut diyakini mampu membuka kotak pandora ihwal cikal bakal peradaban nusantara, lebih khususnya di Jawa Dwipa.
Karena alasan itu pula, MJA Nashir bersama komunitas pemerhati sejarah seperti Batang Heritage mendorong berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memulai kembali penelitian lebih lanjut tentang Sojomerto. Terlebih, keberadaan Prasasti Sojomerto tidak hanya penting bagi masyarakat lokal, lebih dari itu juga khazanah sejarah nasional.
"Prasasti Sojomerto ini kedudukannya sangat strategis. Karena sebelum ditemukan, para ahli berdebat tentang asal usul wangsa Syailendra. Nah, kalau ini dibuka lebih dalam, publik akan melihat jejak peradaban Borobudur beserta trah Syailendra secara lebih terang. Kalau itu ditemukan, maka hipotesa yang menyebut asal usul Syailendra itu dari India atau lainnya kan tidak bisa dipertahankan. Karena