BATANG, RADARPEKALONGAN - SMPN 7 Batang resmi mencanangkan diri sebagai sekolah unggulan berbasis kebudayaan.
Langkah ini diambil dengan keprihatinan kondisi generasi muda Jawa yang sudah mulai kehilangan jati diri Jawanya.
Kepala SMPN 7 Batang, Santoso berharap dengan adanya program ini, pelajar bisa menunjukkan karakter budaya Jawa yang juga islami dalam kehidupan sehari.
Hal ini juga sejalan dengan visi misi sekolah, yang bertajuk Estu Amanalawali, SMPN 7 Batang Berakhlak mulia, mandiri, kreatif, kolaboratif dan berwawasan lingkungan.
"Kami dapat instruksi dari Disdikbud Batang untuk menjadi sekolah unggulan. Dan setelah dirembug, kami memilih fokus untuk pada sekolah unggulan berbasis budaya," ujarnya saat diwawancarai Radar Pekalongan saat perayaan HUT ke-29 SMPN 7 Batang, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, pihaknya ingin kembali membangkitkan peradaban budaya Jawa yang luhur dan islami.
Seperti yang dilakukan para wali di tanah Jawa, dimana pelajar bisa berakhlakul Karimah dan juga punya tata Krama laiknya orang Jawa.
"Kami ingin siswa sadar, bahwa mereka ini orang Jawa. Banyak orang dan anak-anak Jawa yang tidak Njawani sekarang. Kami harap dengan ini bisa kembali menghidupkan generasi muda yang berbudaya Jawa," imbuhnya.
Untuk mendukung program ini, pihaknya sudah menyiapkan agenda dan proker terkait. Seperti pembiasaan pengucapan Sugeng Enjinh saat masuk sekolah, dan Maturnuwun ketika pulang sekolah. Kemudian juga ada bel menggunakan musik Gending, kegiatan ekstrakurikuler budaya Jawa dan lainnya.
"Kami juga akan membiasakan penggunaan pakaian adat tiap tanggal 8 sesuai dengan hari jadi Kabupaten Batang, dan juga tanggal 23 sesuai HUT SMPN 7 Batang. Selain itu juga akan ada pengenalan permainan tradisional yang akan dirutinkan ketika agenda class meeting," pungkasnya. (nov)