BATANG, RADAR PEKALONGAN - Kampung Hijrah Batang kembali menggelar Ngaji Politik membahas industrialisasi di Batang, Kamis Malam (7/9/2023). Dimana lewat kajian ini diharapkan masyarakat Batang lintas kalangan diharapkan bisa bersiap menghadapi sisi negatif industrialisasi. Seperti potensi perubahan aspek sosial budaya dan juga kondisi lingkungan.
"Setelah kemarin di edisi pertama kami membahas tentang peluang Industrialisasi, kini kami juga membahas soal dampak adanya industrialisasi, yang tentunya perlu kita hadapi dan cari solusinya," ujar perwakilan Kampung Hijrah, Gotama Bramanti.
Kegiatan ini turut dihadiri Samsuri, narasumber dari Local Initiative for OHS Network Indonesia (LION), Lembaga NGO yang fokus pada isu perburuhan khususnya isu Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Lelaki yang akrab disapa Bung Sam ini menyebut jika industrialisasi merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Terlebih di era digitalisasi dan globalisasi, saat teknologi maju. Meski begitu masyarakat perlu bersiap karena akan ada dampak yang terjadi. Seperti dampak sosial budaya, karena akan hadir banyak masyarakat dari luar. Serta dampak lingkungan, karena dimungkinkan akan banyak limbah yang dihasilkan.
"Hadirnya industrialisasi akan berdampak pada limbah karena banyaknya penggunaan bahan kimia. Sehingga dimungkinkan banyak limbah B2 atau B3 yang akan mencemari lingkungan. Apalagi kebutuhan air bersih juga banyak, dan bisa ada eksloitasi air tanah. Dampak tersebut mungkin akan berpengaruh pada kesehatan, kualitas kesuburan tanah dan lainnya jika tidak ditangani dengan baik," jelasnya.
Oleh karenanya, diskusi dan pelatihan semacam ini perlu dilakukan. Sehingga tak hanya pemerintah saja, tapi masyarakat juga dapat membantu pemerintah memberikan solusi dan masukan.
"Industri tak bisa dibendung, tapi bisa dikendalikan. Terkait Industri ini gerakan masyarakat tidak bisa dilakukan setahun dua tahun. Tapi harus dilakukan jangka panjang. Pelatihan seperti ini perlu dilakukan terus dan berlanjut," pungkasnya. (Nov)