**Dampak Gelombang Tenang Selama 6 Bulan Terakhir
KENDAL - Kondisi gelombang di perairan Laut Jawa bagian Kendal yang cenderung tenang dalam beberapa bulan terakhir, ternyata berdampak pada turunnya penghasilan para nelayan di Kelurahan Bandengan. Hasil tangkapan ikan nelayan bahkan terjun bebas karena kondisi alam tersebut.
Data BMKG sendiri mencatat tinggi gelombang di perairan Laut Jawa bagian Kendal relatif tenang, yakni berkisar 10 sampai 50 centimeter saja. Kondisi itu membuat biota laut berukuran kecil enggan bermunculan. Akibatnya, ikan-ikan pemangsa biota laut tersebut juga tak muncul ke permukaan.
Penurunan hasil tangkapan itu menjadi keluhan nelayan setempat. Salah satu nelayan, Subekhan menuturkan, hampir selama enam bulan gelombang di perairan Kendal cenderung tenang. Hal itu membuat tangkapan ikan pun menurun drastis. Sebab biota laut berukuran kecil enggan bermunculan. Imbasnya ikan-ikan penyantap biota laut juga enggan bermunculan, sehingga tangkapan laut menjadi berkurang.
"Kondisi air laut tenang ini sudah terjadi hampir enam bulan. Tidak ada ikan yang bisa ditangkap saat air laut tenang. Karena ikan enggan bermunculan. Turunya sampai 90 persen," katanya, kemarin.
Kondisi itu disebutnya berbanding tebalik manakala gelombang berukuran sedang terjadi. Gelombang berukuran besar membuat biota kecil bermunculan, sehingga banyak ikan berukuran sedang muncul untuk menyantap biota laut tersebut. Alhasil, jumlah ikan yang ditangkap menjadi banyak.
"Untuk saat ini, kami tangkap seadannya saja. Kami tangkap ikan yang berada di tepian dan sekitaran tambak. Kadang kami juga menangkap kerang dan udang yang mudah didapat," terang Subekhan.
Sementara itu, Saadah, pedangang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bandengan mengungkapkan, jumlah ikan tangkapan dari para nelayan tak cukup banyak. Menurutnya, yang paling banyak saat ini yakni udang dan kerang. "Ikan banyak tak muncul, tapi kerang cukup banyak. Begitu juga dengan udang cukup banyak di saat air laut tenang," tandasnya. (lid)