RADARPEKALONGAN - Jepara selama ini dikenal sebagai kota ukir. Namun siapa sangka ternyata kota ini juga terkenal sebagai daerah penghasil batik. Ada jenis-jenis motif batik Jepara yang menawan, namun kurang begitu populer.
Batik Jepara merupakan seni kerajinan tangan berupa membuat pola dalam kain mori yang dikenal dengan nama batik yang memiliki ciri khas motif dari daerah Jepara.
Meskipun batik Jepara ini tak sepopuler dengan batik dari Solo, Pekalongan, maupun daerah lainnya, tetapi kita syukuri karena batik ini eksistensinya masih terjaga hingga kini.
Batik Jepara sudah ada sejak era R.A Kartini yang pertama kali mengenalkan kepada masyarakat baik di Jepara sendiri maupun masyarakat luar Jepara. R.A Kartini juga kala itu pernah membubat catatan bertemakan batik dengan bahasa Belanda.
BACA JUGA:Asli Cakep Banget! Yuk Kenali Batik Shibori, Motif Batik Asli Negeri Sakura Jepang dan Keunikannya
Motif yang ada dalam batik Jepara terinspirasi dari seni pahatan khas dari daerah itu sendiri, yang mana fungsinya juga untuk memperkokoh adat dan budaya dari Jepara dengan menuangkannya ke dalam karya seni.
Lalu apa saja motif yang ada dalam batik Jepara? Mari kita bedah satu-persatu.
1. Motif Sido Arum
Sido arum merupakan salah satu motif yang dibuat oleh Suyanti selaku pemiliknya. Motif ini didasarkan atas motif klasik yang sudah ada di Jepara, seperti Sido Mukti, Sido Pangkat, dan semacamnya. Motif tersebut teridi dari unsur flora dan pola geometris.
Motif flora yang dipakai berupa bunga sepatu yang diaplikasikan dengan motif ukiran Jepara yang berbentuk motif lung-lungan dan ukiran.
Sedangkan untuk motif geometris yang digunakan yaitu berupa motif berbentuk persegi.
Berbeda dari motif batik sido mukti, sido pangkat dan semacamnya justru memiliki variasi bentuk motif. Namun, untuk motif sido arum ini justru hanya memiliki satu buah motif yaitu bunga sepatu.
2. Motif Baladewa
Motif baladewa yang ada dalam batik Jepara ini berdasarkan inspirasi dari ciri khas Kota Jepara, yaitu pada ikon Kura-Kura Jepara, Ikon Buah Durian Jepara, serta motif ukiran yang menjadi ikon milik Kota Jepara itu sendiri.
3. Motif Parang