Kabar Baik, Banport Guru Madin dan TPQ akan Ditambah Lagi

Sabtu 28-12-2019,10:50 WIB

BERI PENGARAHAN - Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab, memberikan pengarahan kepada guru Madin dalam Rapat Koordinasi Kepala Madin se Kota Pekalongan yang digelar Forum Kerjasama Madrasah Diniyah (FKMD) di Madin Miftahul Jannah, Sapuro, Jumat (27/12) siang.

KOTA - Bantuan transport bagi guru Madin dan TPQ di Kota Pekalongan, akan kembali ditambah di tahun 2021 mendatang sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para guru. Hal itu terungkap dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kepala Madin se Kota Pekalongan yang digelar Forum Kerjasama Madrasah Diniyah (FKMD) di Madin Miftahul Jannah, Sapuro, Jumat (27/12) siang.

Dalam kegiatan itu, hadir secara langsung Ketua DPRD Kota Pekalongan Balgis Diab, yang sekaligus menjadi narasumber. Dalam sambutannya, Balgis menyatakan peningkatakan kesejahteraan bagi guru Madin dan TPQ akan terus diupayakan. Seperti diketahui, tahun 2020 sudah dipastikan bahwa guru Madin dan TPQ akan mendapatkan tambahan bantuan transport sebesar Rp75 ribu sehingga total mereka akan menerima Rp225 ribu per bulannya.

Balgis menegaskan, jumlah tersebut akan kembali ditambah pada 2021. Sebagai awal, pada anggaran perubahan tahun 2020 mendatang pihaknya akan mengajukan penambahan banport untuk tiga bulan yakni Oktober, November dan Desember sebesar Rp25 ribu lagi. Sehingga dalam tiga bulan itu, guru Madin dan TPQ akan menerim banport sebesar Rp300 ribu per bulan.

"Terkait masukan dari guru Madin, kami dari jajaran DPRD akan berupaya untuk mendorong peningkatan kualitas guru Madin karena mereka merupakan jantungnya pendidikan di Kota Pekalongan. Peningkatan yang dilakukan baik secara kualitas proses belajar mengajar maupun peningkatan kesejahteraan. Kami akan memberi perhatian lebih," tutur Balgis yang ditemui usai kegiatan.

Keberadaan guru Madin menurut Balgis sangat krusial di tengah masyarakat. Meskipun kurikulum pendidikan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman, namun kurikulum di Madin tidak akan berubah sampai kapanpun karena Madin merupakan basis pendidikan agama. "Disadari atau tidak, berkat usaha guru Madin mengajari anak-anak kita dari yang tidak bisa membaca alquran menjadi bisa, juga masalah agama juga selalu diberikan. Saya sangat berterima kasih kepada mereka," ucapnya.

Ketua FKMD Kota Pekalongan, Muhammad Mujib Hidayat mengatakan, selama ini kerjasama FKMD dengan Pemkot, DPRD dan Kemenag berjalan harmonis sehingga usulan-usulan dari guru madin selalu bisa diterima. Seperti penambahan bantuan transport bagi guru Madin yang di tahun 2019 sebesar Rp 150 ribu naik menjadi Rp 225 ribu di tahun 2020.

"Pada prinsipnya, usulan kami adalah untuk peningkatan kualitas Madin dan kesejahteraan guru. Karena ruh kemajuan sebuah bangsa adalah pendidikan dan pendidikan tidak ada artinya ketika akhlaknya tidak baik. Maka Madin memiliki peran penting karena tidak hanya memberikan ilmu tapi juga mendidik santri agar berakhlak baik," jelasnya.

Mengenai usulan nominal bantuan transport, Mujib mengaku tak etis menyebutkannya. Yang jelas berapapun angkanya tidak ada artinya dibandingkan dengan pendidikan yang diberikan. "Karena sejak dulu teman-teman ini sudah berjuang maksimal. Ini hanya ibaratnya penyemangat saja. Tanpa ini pun insya Allah kami tetap eksis," tegasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait