RADARPEKALONGAN - Sebagian dari kita merasa khawatir untuk bersedekah. Lantaran takut hartanya berkurang, padahal dengan bersedekah justru menjadi salah satu pembuka pintu rezeki di dunia hingga balasan tak terhingga di akhirat.
Harta yang dikeluarkan di jalan yang benar membuat harta kita semakin barokah. Bahkan boleh jadi Allah Ta'ala ganti di dunia dengan harta yang melimpah, atau kita dianugerahi sifat qonaah atau merasa cukup.
Tak hanya itu, janji Allah Ta'ala adalah akan menggandakan amalan kebaikan kita di akhirat. Yang terakhir tentu kenikmatan yang luar biasa dibanding dengan nikmat dunia.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al Hadid ayat 11, "Barangsiapa memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak".
Umar bin Khattab mengatakan, maksud ayat di atas adalah berinfak di jalan Allah. Ada pula yang memaknainya memberi nafkah pada keluarga.
Ibnu Katsir mengatakan, maksud ayat di atas adalah berinfak di jalan Allah secara umum, baik itu di jalan Allah atau menafkahi keluarga, dengan niat yang ikhlas dan tekad yang jujur.
Ayat di atas semisal dengan firman Allah Ta’ala dalam surat Al Baqarah ayat 245, "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Ada satu kisah yang bisa jadi pelajaran bagi seorang pengusaha agar jangan pernah khawatir mengeluarkan harta untuk nafkah wajib, zakat atau pun sedekah yang sunnah. Yakni kisah tentang sahabat Abud Dahdaa Al Anshori.
Berikut kisahnya seperti dilansir dari Rumaysho. Abdullah bin Mas’ud menceritakan, tatkala turun surat Al Hadid ayat 11, Abud Dahdaa Al Anshori mengatakan, "Wahai Rasulullah, apakah Allah menginginkan pinjaman dari kami?" Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, "Betul, wahai Abud Dahdaa." Kemudian Abud Dahdaa pun berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah tanganmu."
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun menyodorkan tangannya. Abud Dahdaa lantas mengatakan, "Aku telah memberi pinjaman pada Rabbku kebunku. Kebun tersebut memiliki 600 pohon kurma."
Pada saat itu, istri Abud Dahdaaa, Ummud Dahda, bersama keluarganya tengah berada di kebun tersebut. Lalu Abud Dahdaa mendatanginya dan berkata, "Wahai Ummud Dahdaa!" "Iya," jawab istrinya. Abud Dahdaa berkata,"Keluarlah dari kebun ini. Aku baru saja memberi pinjaman kebun ini pada Rabbku." Dalam riwayat lain, Ummud Dahdaa menjawab, "Engkau telah beruntung dengan penjualanmu, wahai Abud Dahdaa."
Ummu Dahda pun pergi dari kebun tadi. Begitu pula anak-anaknya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun terkagum dengan Abud Dahdaa.
Baca juga:6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki Sesuai Sunnah