RADARPEKALONGAN – Sering kali saat mendengar kata ‘berbakti kepada ibu’, kisah Uwais Al Qarni muncul di kepala kita.
Begitu besar cintanya terhadap sang ibu dan Rasulullah SAW membuat dia menjadi salah satu penghuni surga yang doanya selalu terkabul.
Dari kisahnya, kita bisa belajar untuk menjadi anak yang memuliakan orang tua, terutama ibu. Dari kisahnya juga kita bisa belajar tentang bersedekah, berbagi, dan menolong sesama kita.
Dalam artikel ini, kita akan mengulik lebih jauh tentang kisah Uwais Al Qarni tentang kebaktiannya terhadap sang ibu, dan bagaimana perjalanannya menuju Madinah untuk bertemu Rasulullah SAW.
BACA JUGA: Teman Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah: Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq yang Menginspirasi
Kisah Uwais Al Qarni
Uwais Al Qarni adalah pemuda miskin yang hidup di Yaman. Beliau adalah tabi’in, atau orang-orang yang hidup di masa Nabi namun tidak pernah bertemu dengan Rasulullah SAW.
Uwais tidak terkenal sama sekali. Selama hidupnya dia merupakan fakir miskin yang ayahnya sudah kama meninggal. Dia bahkan menderita penyakit sopak yang membuat kulit belang.
Dia mencari nafkah dengan berdagang dan menggembala kambing-kambing orang lain.
Uang yang ia dapat ia gunakan untuk menafkahi ibunya yang sudah tua, renta, lumpuh, dan buta. Sisa uang yang ia dapat pun ia gunakan untuk memantu tetangga-tetangganya yang juga kesusahan seperti dia.
Kisahnya menceritakan bahwa Uwais mulai memeluk Islam saat beberapa sahabat Nabi mulai berdakwah di Yaman. Semenjak saat itu, dia berkeinginan untuk bertemu dengan Rasulullah SAW.
Dia pernah meminta izin pada ibunya untuk pergi ke Madinah, dan sang ibu mengizinkan. Uwais berjalan kaki menempuh ribuan kilometer di bawah terik matahari menuju Madinah.
Namun saat itu dia tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Pasalnya beliau tengah berada di medan perang. Uwais hanya bertemu dengan Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW.
Awalnya Uwais Al Qarni ingin menunggu kepulangan Nabi Muhammad, namun mengingat ibunya yang sakit-sakitan Uwais akhirnya pulang.
Saat Rasulullah SAW pulang dari medan perang dan mengetahui Uwais Al Qarni mencarinya, dia mengatakan bahwa Uwais adalah pemuda yang taat pada ibunya dan adalah penghuni langit.