Akhirnya dia memutuskan untuk mengajak salah satu kawannya, Abu Darda, yang merupakan orang asli situ.
Keduanya pun mendatangi kediaman Muslimah tersebut, dan diterima dengan baik oleh ayah sang gadis.
Salman dan Abu Darda memperkenalkan diri sebagai seorang Muslim yang dekat dengan Rasulullah SAW. Abu Darda kemudian mewakili kawannya untuk menyampaikan niat mereka datang hari itu untuk melamar sang gadis.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi dengan Julukan Pemilik Dua Cahaya
Orang tua perempuan itu pun merasa terhormat. Sang ayah kemudian menemui sang putri dan meminta pendapat tentang kunjungan melamar ini.
Selagi Salman dan Abu Darda menunggu jawaban sang gadis sang ibu datang untuk menyampaikan pesan dari putrinya.
Dan sayangnya, sang gadis menolak lamaran Salman Al Farisi.
Namun, sang ibu kemudian menyampaikan jika kedatangan kedua pemuda itu bertujuan untuk mengharapkan Ridha Allah SWT dan jika Abu Darda memiliki keinginan yang sama seperti Salman Al Farizi, maka anak gadisnya kan menjawab ‘iya’.
Itu artinya, sang gadis lebih tertarik kepada Abu Darda. Tapi Salman tetap tegar dan abah menerima kenyataan itu.
Tak hanya mendukung melalui ucapan, dia juga memberikan mahar serta nafkah yang elah ia siapkan kepada mempelai baru itu.
Begitulah kisah sahabat nabi yang mengharukan mengenai ketaban dan keikhlasan yang tulus.
Salman menerima dengan lapang dada bahwa dia sudah ditolak, dan gadis pujaannya lebih memilih kawannya sendiri ketimbang dia.
BACA JUGA: Bukti Dahsyatnya Sedekah, Ikuti Kisah Abud Dahdaa yang Sedekahkan 600 Pohon Kurmanya
BACA JUGA: Yakin Ucapan adalah Doa: Belajar Ilmu Parenting dari Kisah Imam Besar Masjidil Haram
Dari kisah-kisah sahabat nabi yang mengharukan ini, kita bisa belajar bagaimana mengikuti jejak dan teladan mereka dalam beriman, bertaqwa, beramal, dan mengikhlaskan.
Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, dan mendapatkan syafaat dan kebahagiaan di akhirat nanti. Aamiin. (*)