Gibran Effect, Elektabilitas Prabowo Melambung di Kalangan Milenial dan Gen Z

Senin 13-11-2023,17:13 WIB
Reporter : Novia Rochmawati
Editor : Novia Rochmawati

JAKARTA, RADAR PEKALONGAN – Elektabilitas pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan. Salah satunya lantaran meningkatnya dukungan dari pemilih muda, rentang usia Gen Z (<=26 tahun) dan milenial (27-42 tahun). 

Hal ini seperti data dari survei tatap muka nasional Indikator Politik Indonesia, yang dilakukan per 27 Oktober - 1 November 2023, terkait simulasi tiga pasangan bakal capres-cawapres. 

Hasil survei ini menyebut, dukungan Gen Z di Oktober 2023 pada Prabowo sebesar 38,1 persen, setelah berpasangan dengan Gibran, suaranya naik signfikan menjadi 52,4 persen di November 2023. Sementara dukungan dari kalangan milenial, Prabowo juga mengalami kenaikan, dari 38,9 persen di Oktober 2023 menjadi 40 persen di November 2023. 

Pengamat politik Ujang Komarudin, menyebut lewat survei tersebut pasangan Prabowo-Gibran lebih disukai kelompok pemilih muda, yakni kelompok Gen Z dan milenial. Hal itu mengkonfirmasi peningkatan signifikan elektabilitas Prabowo-Gibran. 

Menurut Ujang, dukungan Gen Z dan milenial kepada Prabowo-Gibran bukanlah hal baru. Pasalnya, kesukaan milenial kepada Prabowo sendiri sudah di atas 40 persen. Selain itu, diperkuat dengan masuknya Gibran sebagawai cawapres yang memiliki dampak positif dan disambut baik oleh Gen Z dan milenial. 

“Ya Prabowo itu sebelum berpasangan dengan Gibran elektabilitasnya di kalangan milenial itu sudah 40 persen, itu fakta dan objektif,” kata Ujang saat dikonfirmasi, Senin (13/11/2023). 

Menurut Ujang, dengan dipasangkannya Gibran sebagai cawapres, maka tingkat keunggulan di kalangan milenial dan generasi Z (Gen Z) makin meningkat karena Gibran merupakan satu-satunya konstentan Pilpres 2024 ini dari anak muda. 

“Nah pasca dipasangkan dengan Gibran maka makin naik elektabilitas Prabowo dan Gibran, baik di kalangan milenial maupun Gen Z,” ujarnya.

Kolaborasi antara Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 ini dinilai sebagai pasangan yang sempurna, karena keduanya mewakili segmen pemilih lintas generasi. 

“Jadi Gen Z pun kelihatannya bisa tertarik kepada pasangan Prabowo-Gibran karena Gibran nya di anggap sosok muda, figur muda. Diakui atau tidak suka, kalau berpasangan dengan Gibran itu ya sebenarnya pilihan untuk bisa mendapatkan dukungan atau simpati dari pemilih muda, yaitu dari milenial dan Gen Z,” ucapnya.

Untuk itu, kata Ujang, langkah Prabowo Subianto dengan partai pengusung di Koalisi Indonesia Maju menggandeng Gibran sebagai cawapres adalah langkah jitu dalam menguatkan suara dari pemilih milenial dan Gen Z. Bahkan, Prabowo-Gibran menjadi pasangan yang lengkap.

“Jadi saya sendiri melihatnya bahwa berpasangan dengan Gibran menambah penguatan, menambah suara dari kalangan milenial dan Gen Z dan di situlah saling mengisi antara Prabowo dengan Gibran,” ungkapnya.

“Jadi Prabowo elektabilitasnya sudah tinggi di milenial sekitar 40 persen dan ketika Gibran jadi cawapresnya atau dijodohkan dengan Prabowo, maka suara kalangan pemilih muda yang Gen Z dan milenial itu bertambah di kubu Prabowo karena ada Gibran,” tambahnya. 

Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini menyebut, temuan survei bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul di kalangan milenial dan Gen Z sangatlah tepat, karena hal tersebut didukung dengan langkah-langkah blusukan yang terus dilakukan oleh Gibran. 

Apalagi, lanjut Ujang, Gibran sering menggunakan diksi jika dia datang dari anak muda dan ini menjadi daya tarik yang besar. 

Kategori :