RADARPEKALONGAN – Buah Khuldi menurut Islam adalah buah terlarang yang menyebabkan jatuhnya Adam serta Hawa ke dunia.
Buah ini menjadi titik awal berkembangnya anak-anak Adam di bumi dan menjadi pemimpin bumi.
Terdapat beberapa bait dari ayat suci Al-Quran yang menyinggung serta menceritakan tentang kisah buah ini dan pembangkangan Adam dan Hawa terhadap larangan Allah.
Ada pula hadis-hadis dari para ulama yang mendukung tentang kisah dari buah terlarang ini.
Untuk mendalami lebih jauh, di artikel ini kita akan mempelajari tentang buah Khuldi menurut Islam serta kisah dari jatuhnya Nabi Adam AS serta Siti Hawa ke dunia.
Buah Khuldi Menurut Islam
Buah ini disebutkan dalam Al-Quran pertama kali tanpa memiliki nama. Dalam surat Al-Baqarah ayat 35, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan kami berfirman: ‘Hai Adam, diambillah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.”'Pohon ini’ yang dimaksud pada bait ayat tersebut adalah buah terlarang yang, terlepas memakannya, Adam dan Hawa dilarang untuk mendekati pohonnya.
Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'diy pun mengatakan bahwa:
"Pohon ini merupakan salah satu pohon surga. Allah yang lebih tahu tentang hal tersebut. Akan tetapi, yang jelas Allah larang keduanya mendekati pohon tersebut sebagai bentuk ujian (patuh ataukah tidak).” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 49)Larangan itu sudah sangat jelas. Adam dan Hawa pun diperbolehkan untuk menyantap apa pun yang ada di surga, semuanya yang enak, sebanyak apa pun. Namun Allah SWT hanya melarang satu pohon ini untuk didekati, dan keduanya melanggar larangan Allah SWT.
Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa iblis sampai berpura-pura menangis dan bersumpah sembari terus menghasut Adam dan istrinya.
“Wahai Adam, maukah kutunjukkan manfaat pohon Khuld yang nantinya kamu akan menjadi malaikat di sini yang tidak akan lenyap? Rabbmu melarangmu memakannya agar engkau tidak menjadi malaikat dan kekal di sini. (Bahkan setan sampai bersumpah) dan mengatakan bahwa, aku ini benar-benar memberi saran yang baik untukmu.” (Ibnu Abbas RA)BACA JUGA: Belajar dari Kisah Sahabat Nabi yang Menginspirasi: Mengamalkan Sunah dan Bersedekah
BACA JUGA: Kisah Umar bin Khattab, Quraisy Bengis yang Tersentuh setelah Membaca Ayat Al-Quran