RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, Civitas Akademika Universitas Terbuka (UT) Semarang melaksanakan kegiatan eco green berupa penanaman dan bersih pantai di Pantai Blacanan Kecamatan Siwalan, Minggu (3/12/2023).
Sebanyak 2.000 bibit mangrove ditanam dibibir pantai dengan melibatkan para pengelola, dosen dan ratusan mahasiswa. Serta dihadiri Forkopimcam dan kepala Desa Blacanan dan kepala desa sekitarnya.
Korbid BBLBA UPBJJ-Semarang, Sri Sumiyati mengatakan kegiatan penanaman ini dilaksanakan oleh UT, mahasiswa dan kementerian lingkungan yang diperuntukan untuk masyarakat, khususnya Desa Blacanan dan sekitarnya.
“Penanaman ini dimaksudkan agar mengurangi abrasi yang terjadi di desa ini dan dapat menahan gelombang laut agar tidak masuk ke pemukiman,” katanya.
Harapannya, lanjut Sumiyati, agar masyarakat aman dan rob atau air laut pasang tidak masuk ke desa. Dijelaskan pada kesempatan ini ada dua ribu mangrove yang ditanam.
“Ini merupakan program tahunan dan ini yang pertama kami lakukan tahun ini setelah sebelumnya kami menanam cemara laut di Pantai Sikucing Kendal,” ujarnya.
Hal senada dikatakan, Ketua Pokjar UT Semarang di Pekalongan Siswoyo, dirinya berharap dengan kegiatan penanaman dan bersih pantai ini akan berdampak positif bagi masyarakat Desa Blacanan seperti tanahnya dapat berfungsi kembali, dan apabila program ini berhasil akan dilakukan program serupa ditempat lain.
“Selain itu juga sebagai bentuk sosialisasi bahwa UT punya peran di masyarakat dan peduli lingkungan. Harapannya warga bisa ikut memelihara, mangrovenya bisa tumbuh sehingga tanah warga yang tidak berfungsi akibat rob dapat berfungsi kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Siwalan Tokha mengaku bersyukur mendapat bantuan berupa program penanaman mangrove di wilayahnya, karena menurutnya rob di Pesisir Siwalan ini selain sudah masuk ke pemukiman juga mengganggu mata pencaharian warga yakni di bidang pertanian.
“Penanaman mangrove ini semoga bisa bermanfaat dan bisa mengurangi dampak rob yang saat ini sudah mengganggu kehidupan warga,” tuturnya.