RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Dalam menekan angka stunting Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A PPKB) Kabupaten Pekalongan turut menggandeng awak media. Kegiatan digelar di Hotel Indonesia Karanganyar, kemarin.
Adapun kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas P3A dan PPKB Kabupaten Pekalongan dr. Eko Wigiantoro. M.Kes dan dihadiri sejumlah awak media, radio komunitas, perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Dinas PMD dan undangan.
Kepala Dinas P3A dan PPKB Kabupaten Pekalongan dr. Eko Wigiantoro. M.Kes menyampaikan bahwa menindaklanjuti himbauan dan arahan Gubernur melalui Sekda Propinsi Jateng dan Kepala BKKBN perwakilan Propinsi Jawa Tengah dalam key note nya pada Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dengan memperkuat sinergitas Pemerintah dan Kemitraan Media Masa. Untuk itu DP3A PPKB Kabupatn Pekalongan mengadakan Rakor Percepatan Penurunan Stunting melalui penguatan sinergitas Pemerintah dengan Kemitraan media masa.
Sesuai amanat Perpres 72/2021 tentang Percepatan penurunan stunting , Pemerintah berkolaborasi secara pentahelik yaitu pemerintah dengan Dunia Usaha, Dunia Pendidikan, Ormas/LSM/NGO dan media masa.
"Tujuan kegiatan untuk lebih memperkuat sinergitas Pemerintah bersama media masa dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pekalongan," terangnya.
Kemudian lanjut dia, juga melalui konvergensi dengan pelibatan seluruh OPD, BUMN, BUMD dimana telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan dari hulu sampai hilir.
"Dari hulu dengan Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting (Catin, Bumil, Bulin, Baduta dan Balita). Sedangkan penanganan di Hilir yaitu penangan pada anak- anak stunting, baik gizi kurang atau gizi buruk," terangnya.
Dijelaskan dalam pencapaian target prevalensi Syuting dith 2024 sebesar 14 persen. Pemerintah melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan dengan intervensi sensitif maupun intervensi gizi spesifik melalui 8 aksi konvergensi dan master analisis situasi.
Adapun intervensi sensitif meliputi, pendampingan kepada keluarga beresiko stunting (Catin, Bumil, Bulin, Baduta dan Balita) oleh TPK ( Bidan desa Kader Desa, dan PKK). Kemudian melalui penyediaan air bersih, penyediaan jamban, penyediaan saptiktang, penyediaan lingkungan yang bersih hygienis, penyediaan BPJS. Selain itu melalui penyediaan layanan kesehatan dan rujukan serta penyediaan klas pelatihan memasak.
Sedangkan Intervensi gizi spesifik meliputi Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) bagi Baduta gizi kurang / gizi buruk, Bumil KEK dan Bulin KEK. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Catin, Bumil, Bulin, Anemi dan pemberian sembako.
Adapun strategi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pekalongan mengacu pada strategi nasional antara lain dengan penguatan sinergitas melalui peran kemitraan dengan media masa.
Diharapkan peran serta positif media masa dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pekalongan melalui penyebarluasan informasi dan penyampaian pesan-pesan stunting secara bijak dan efektif kepada masyarakat.
Terutama informasi yang mengandung nilai positif, edukatif dan menarik mendalam dan membumi di masyarakat, sehingga stunting bukan menjadi momok lagi di masyarakat.
"Jadi harapan ke depan lebih akan menumbuhkan kesadaran dimasyarakat bahwa stunting bukan tanggung jawab pemerintah semata, namun tanggung jawab bersama pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat," harapnya.