“Allahumma muthfi’al kabiir wa mukabbirish shaghiiri athfi’ha ‘anni.”
Artinya: “Ya Allah dzat yang Maha memudarkan yang besar dan membesarkan yang kecil, maka pudarkanlah atau hilangkanlah jerawat itu dariku.” (HR. An-Nasa’i).
Selain itu, Imam Nawawi juga menyampaikan dalam kitab yang berjudul AL-Adzkar menceritkan mengenai kisah yang terjadi pada Rasulullah SAW.
Dalam kisahnya bahwa suatu ketika Rasullah SAW menemui salah satu istrinya yang sedang memiliki masalah wajah berjerawat. Kemudian Rasul mengobatinya seraya menganjarkan bacaan doa penghilangan jerawat dan bisul ada istrinya.
BACA JUGA:Ternyata Ini 6 Penyebab Jerawat di Wajah Meradang dan Gatal, Cobain Cara Alami Mengatasinya
اللَّهُمَّ مُصَغِّرَ الْكَبِيرِ ، وَمُكَبِّرَ الصَّغِيرِ صَغِّرْ مَا بِي
"Allâhumma mushagghiral kabîr wa mukabbiras shaghîr, shagghir mâ bî."
Artinya: “Wahai Tuhan yang (kuasa) mengecilkan sesuatu yang besar, dan (sanggup) membesarkan yang kecil, kecilkanlah penyakit yang ada padaku.”
Imam Nawawi dan beberapa ulama lainnya telah sepakat bahwa doa tersebut bisa dibacakan sebagai doa permohonan supaya Allah SWT menghilangkan jerawat.
Cara menghilangkan jerawat secara alami dalam Islam, dapat kamu lakukan dengan menjalankan saran yang disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Yang mana pada suatu hari Rasulullah menemui istri-istri beliau, kemudian melihat diantara dari mereka sedang mengalami pertumbuhan sejenis jerawat.
Kemudian Rasulullah SAW bertanya: “Engkau punya minyak wangi dzarirah.” Mereka pun menjawab: “punya.” Rasulullah berkata: bubuhkan di jerawatmu itu seraya membaca doa “Ya Allah yang mengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil, kecilkan jerawatku ini.”
Hadis di tersebut diakui oleh Adz-Dzahabi dan dikeluarkan oleh Imam Al-Hakim. Adz-Dzahabi mengatakan sanadnya shahih, meskipun Imam Bukhari dan Imam Muslim tidak mengeluarkannya.
Sementara itu, dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan, Sayyidah Aisyah radhiyallahu anha menceritakan jika dirinya yang memegang minyak wangi dzarirah membubuhi minyak itu kepada Rasulullah. Peristiwa itu terjadi ketika hajjatul wada (haji perpisahan) guna melakukan tahallul dan ihram.