*39 Santri Wisuda ke-XXV TPQ NU 09 Nurul Muttaqien
KENDAL - Forum Ukhuwah Silaturahim Pendidikan Alquran (Fuspaq) Kecamatan Gemuh, menggulirkan program mematikan TV dan HP selama maghrib sampai isya. Tujuannya agar anak bisa lebih fokus untuk membiasakan tadarus.
Pengurus Fuspaq Gemuh, Kiai Mastur mengatakan, wisuda TPQ bukanlah akhir dari sebuah pendidikan, karena hanya bersifat umum.
"Saya minta bisa dilanjutkan belajar ke Madrasah Diniyah," katanya saat mengahiri acara pelaksanaan Wisuda ke-XXV TPQ NU 09 Nurul Muttaqien Galih, Kecamatan Gemuh, Minggu (13/3/2022) yang digelar di serambi Masjid Nurul Muttaqien. wisuda diikuti oleh sebanyak 39 santri.
Lanjut Mastur, bahwa bagian dari mendidik anak itu kewajiban. Sebagaimana ada kaidah ushul fiqh, sesuatu perkara yang menjadi pengantarnya sebuah kewajiban maka pengantar itu menjadi wajib. Misal wudhu itu wajib tidak. Wudhu itu merupakan kewajiban saat akan melakukan salat. "Karena syaratnya salat adalah wudhu, dan kesempurnaan salat harus wudhu maka wudhu juga wajib," ungkapnya.
Mastur menyatakan, saat ini Fuspaq Korcab Gemuh mengeluarkan program setiap habis mahrib hingga isya agar mematikan TV dan HP, untuk kegiatan mengaji. Sehingga ia meminta kepada seluruh lembaga pendidikan non formal, TPQ yang ada di wilayah koordinator cabang Gemuh bisa melaksanakan program ini. Untuk aplikasinya bisa dilakukan baik oleh guru, santri dan wali murid dengan mematikan TV dan HP sehabis mahrib hingga isyak.
"Ketoke abot, tapi kalau udah dilakukan dan jadi kebiasaan tidak berat. Kita ini merdeka, tapi -menyitir Gus Baha- kita didekte sama HP. Misal bagun tidur mencari charger tidak ketemu bingung. Begitu juga kuotanya habis juga kebingunggan. Jangan sampai kita didekte dengan HP," tandasnya.
Kepala TPQ NU 09, Nurul Muttaqien Saifudin Amin mengatakan, pada tahun 2022 ini TPQ NU 09 Nurul Mutaqien Galih mewisuda sebanyak 39 santri. Terdiri dari 20 sntriawan dan 19 santriawati. berbagai kegiatan TPQ pada akhirussanah sebenarnya sudah dimuali sejak bulan Rajab, tanggal 13 Februari, silam, yakni siswa kelas III mengikuti ujian bersama se Kecamatan Gemuh.
"Semua santri yang mengikuti ujian dapat melaksanakan tugasnya dengan baik hingga semuanya dinyatakan lulus oleh panitia ujian tingkat kecamatan. Untuk nilainya beragam ada yang 9 dan ada pula yang nilianya 6. Itu hal biasa," katanya.
Saifudin mengungkapkan, kegiatan lomba dalam rangka akhirussanah yang dilakukan pada tanggal 20-28 Februari diikuti diikuti oleh semua satri dari kelas I, II dan III. Jenis lombanya beragam, meliputi hafalan sura-surat pendek, doa-doa harian, lari Islami dan doa-doa salat. Untuk doa salat, kelas I adalah doa iftitah, kelas II doa tasyahud dan kelas III doa qunut. "Sebagai puncaknya akhirussanah adalah pelaksanaan wisuda santri kelas III ini," ungkapnya.