Kesulitan Material, Proyek Jembatan Dihentikan

Jumat 03-05-2019,11:00 WIB

*Warga 5 Desa Terpaksa Gunakan Jembatan Apung

KENDAL - Pembangunan jembatan Tanggul Malang, penghubung Kecamatan Cepiring-Patebon terhenti selama beberapa bulan ini. Pembangunan yang dimulai Oktober 2018 silam itu hingga kini belum selesai dilakukan.

AKTIVITAS DIHENTIKAN - Pembangunan Jembatan Gantung Tanggul Malang di Desa Korowelang Kulon tak tampak lagi pengerjaannya. NUR KHOLID MS

Pengerjaan proyek yang anggarannya bersumber dari APBN dari Kementerian PUPR itu baru menyelesaikan badan jembatan. Padahal, keberadaan jembatan tersebut sangat diharapkan bagi warga di lima desa di Kecamatan Cepiring. Seperti Desa Korowelang Kulon, Korowelang Anyar, Pidodo Wetan, Pidodo Kulon dan Margorejo. Sebab adanya jembatan akan mempermudah warga untuk menuju Kendal.

Salah seorang warga, Solikhun (50), warga Korowelang Anyar mengaku kecewa dengan pembangunan jembatan yang belum rampung. Sebab, jembatan dengan panjang sekitar 200 meter itu membantu mobilitas masyarakat, khususnya pelajar dan pekerja.

"Katanya akan selesai akhir 2018, tetapi kini belum juga selesai. Malah tidak ada pekerjaan sama sekali. Warga jadi bertanya-tanya, anggarannya diperuntukkan untuk apa," katanya, kemarin.

Selama ini, untuk menuju Kendal, warga di lima desa tersebut terpaksamemanfaatkan jembatan apung yang dikelola warga. Hal itu jika kondisi debit air sungai pasang. Tetapi jika pasang, warga harus menyebrangi sungai menggunakan perahu milik nelayan.

"Baik jembatan maupun perahu nelayan, kami warga yang akan menyeberang harus membayar Rp 2 000 sekali penyebrangan. Kalau bolak-balik warga harus keluar Rp 4 000," terang Solikhun.

Perahu dan jembatan penyebrangan diakuinya hanya beroperasi hingga sore hari. Sementara saat malam hari warga sudah tidak bisa memanfaatkan kedua jasa penyebrangan tersebut. "Kalau malam, warga harus memutar sejauh 10 kilometer melewati Kecamatan Cepiring," tandasnya.

Senada disampaikan Mustofa, warga lainnya, bahwa keberadaan jembatan sangat vital bagi warga. Jika tidak menggunakan jasa perahu milik nelayan, warga harus memutar lebih dari 10 kilometer. Merela harus memutar melalui jalan desa hingga ke jalur pantura Kendal kemudian ke arah barat hingga ke Cepiring. "Sekitar 10 kilometer jika terpaksa harus memutar. Kalau jembatan jadi, jaraknya hanya sekitar 200 meter dari Wonosari ke Korowelang" katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, Sugiyono mengatakan, jika proyek Jembatan Gantung Tanggul Malang tidak mangkrak. Hanya saja, Kementerian PUPR terpaksa menghentikan pekerjaan di akhir tahun lalu karena kesulitan pengadaan besi rangka jembatan yang akan digunakan sebagai gelagar.

"Rangka besi sebagai gelagar, termasuk pilarnya sudah ada di Kementrian PUPR. Saat ini baru dalam proses lelangnya di sana. Setelah lelang selesai akan dikerjakan kembali," katanya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait