Pada 25 September, hasil tes swab terhadap istri, anak, dan asisten rumah tangganya keluar. Hasilnya ternyata negatif. "Puji Tuhan. Saya bersyukur ternyata yang kena Covid hanya saya," ungkapnya.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari, kondisi Topan semakin membaik. Topan bersyukur, saat itu dirinya mendapat perhatian dari banyak pihak. Terutama, oleh istri tercinta dan keluarganya.
Selain itu, ungkap Topan, banyak saudara, rekan, teman, kolega, dan kenalannya yang menanyakan kondisinya maupun memberikan doa dan semangat. Itu dikirimkan melalui telepon, pesan singkat, maupun Whatsapp.
Hanya saja, Topan tidak bisa membaca maupun membalasnya. "Ribuan yang WA saya. Mungkin ada 500an orang yang nelpon saya dari segala kalangan. Saya ditanya gimana kondisinya, dan sebagainya, namun saya tidak bisa menjawab semua karena waktu itu saya harus banyak istirahat," bebernya.
Di saat kondisinya yang sudah mulai membaik itulah, Topan secara terbuka menceritakan secara detail apa yang ia alami itu. Semuanya direkam menggunakan kamera ponsel. Rekaman video itu selanjutnya diunggah ke channel youtube sang istri.
"Saya ceritakan kisah saya di youtube, supaya semuanya tahu tentang kondisi yang saya alami. Sekaligus untuk menjawab semua pertanyaan dari teman-teman yang tidak mungkin bisa saya jawab semuanya satu persatu," tutur Topan.
Melalui unggahannya itu, Topan menyampaikan bahwa menderita Covid-19 bukanlah suatu aib. Masyarakat juga tidak perlu memberikan stigma negatif kepada para penderita Covid-19 maupun kepada para dokter dan tenaga medis.
Menurutnya, Covid-19 bisa menulari siapa saja dan dimana saja. Maka, diapun memberikan pesan moral, bahwa Covid-19 memang benar-benar ada. Virus tersebut tidak sembarangan dan tidak boleh dianggap remeh.
"Betul-betul saya sampaikan ke teman-teman. Bahwa virus ini tidak sembarangan, jangan anggap remeh. Selalu jaga jarak, selalu pakai masker, selalu mengikuti protokol yang disarankan pemerintah," imbaunya.
Topan pun tidak tahu kapan dan dimana dia tertular Covid-19. Apakah di lokasi deklarasi bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, atau di lokasi lain. Yang jelas, katanya, dirinya yang memang anggota salah satu parpol ini memang beberapa kali sempat ikut dalam acara terkait Pilkada di Kota Pekalongan. Bersama pengurus parpol maupun para relawan. "Saya tidak tahu dimana kenanya," ujarnya.
Dia pun sangat bersyukur, sang istri sangat care dengan kebersihan dan protokol kesehatan. Sejak awal ada indikasi kalau Topan kena Covid-19, sang istri sudah memisahkan segala peralatan maupun ruangan agar tidak tercampur dengannya. Topan pun secara sadar memilih untuk menjaga jarak dengan istri maupun anaknya. Dia menahan diri untuk tidak memeluk istri maupun sang anak. Ternyata langkah itu bermanfaat sehingga anggota keluarganya di rumah tidak ikut tertular.
"Di saat saya menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit, saya betul-betul mengucap syukur. Saya disupport moril banyak.pihak, terutama oleh istri, anak, dan keluarga. Support moril dan doa juga datang dari teman-teman semua. Istri saya juga tak henti-hentinya memberi semangat bahwa saya pasti sanggup untuk pulih. Saya sangat bersyukur mempunyai istri yang sangat perhatian dan mencintai saya," ungkapnya.
Sampai kemudian, kabar baik pun tiba. Pada 5 Oktober, Topan dinyatakan sudah negatif Covid-19. Kondisinya sudah jauh lebih baik, namun masih tetap berada di rumah sakit.
Lalu, pada 6 Oktober, dokter membolehkan Topan untuk pulang. Tepat 15 hari setelah dirawat di rumah sakit, Topan kemudian pulang ke rumah, dijemput oleh istri tercinta.
Meski sudah di rumah, Topan masih tetap berusaha menjaga jarak dengan istri, anak, dan anggota keluarganya yang lain. Dia pun memilih tidur di kamar yang terpisah dengan istri dan anaknya. Bahkan, dia masih menahan diri untuk memeluk anggota keluarganya tercinta, demi mencegah keluarganya tersebut tertular. Itu dilakukan sampai sekitar dua pekan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang sudah mensupport dan mendoakan saya. Saya betul-betul berterima kasih ke istri, keluarga, kakak, kakak ipar, dan semua teman-teman, yang banyak mendoakan saya untuk sembuh dan pulih kembali berkumpul ke keluarga. Saya yakin ini semua atas izin Tuhan. Tuhan ingin agar saya sembuh dan betul-betul menjadi pribadi yang lebih baik. Dan pesan moral untuk semuanya, semoga ini bisa menjadi hikmah untuk semuanya. Selalu patuhi protokol kesehatan," pungkas Topan. (way)