*Penerapan Protokol Covid-19 Harus Dipantau Ketat
BATANG - Perkembangan kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dari klaster pedagang pasar di Kabupaten Batang dinilai cukup mengkhawatirkan. Karena itu, Pemkab Batang diminta memberikan pengawasan ketat terhadap aktivitas di pasar tradisional guna memastikan berjalannya protokol kesehatan.
"Sesuai informasi dari Gugus Tugas kan angkanya sudah mencapai sembilan kasus yang positif Covid-19, khusus dari klaster pedagang pasar. Kami berharap angka ini menjadi warning bagi pemerintah dan daerah dan juga masyarakat tentang betapa mudahnya virus ini menular dan terutama risiko tinggi penularan pada kerumunan. Dan aktivitas pasar kan memang menggambarkan hal itu," ungkap Wakil Ketua DPRD Batang, Hj Junaenah, Rabu (17/6/2020).
Menurut dia, risiko penularan di pasar menjadi semakin tinggi jika penerapan protokol kesehatan tidak berjalan maksimal. Pernyataan Junaenah memang bukan tanpa dasar, oleh sebab, dirinya melihat sendiri bahwa banyak pembeli ataupun sebagian pedagang yang tak menggunakan masker saat beraktivitas di pasar.
"Ada juga yang pakai masker, tetapi diturunkan di bawah hidung, ini kan percuma juga. Kami berharap OPD yang membidangi ini bisa bekerja lebih esktra untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan secara disiplin di pasar," tandas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Batang itu.
Junaenah pun meminta Disperindagkop untuk meningkatkan pengawasan aktivitas pedagang dan pembeli di pasar tradisional. Selain itu, fasilitas tempat cuci tangan juga harus ditambah, karena pasar bagaimanapun jadi tempat banyak orang berkumpul. Seperti tempat cuci tangan bisa diperbanyak.
"Tetapi kita juga harus adil, jangan hanya pasar tradisional saja yang dikencengin, pasar modern seperti minimarket waralaba juga harus dipantau agar ikut bertanggung jawab membantu memutus mata rantai penularan Covid-19 ini. Jangan sampai, menyediakan hand sanitizer saja tidak," pungkasnya. (sef)