Pasalnya, hewan berbulu yang menggemaskan ini sangat rentan terkena penyakit, terlebih lagi setelah usianya menginjak di atas 2 bulan.
BACA JUGA: Bukan Anggora Turki Biasa! Ini Dia Fakta Unik Kucing Nabi Muhammad, Muezza yang Berharga
Itu mengapa setiap kucing disarankan untuk mendapat vaksin tahap pertamanya (vaksin Tricat) di usia sekitar 6-8 minggu.
Hal ini karena kitten yang baru lahir mendapat banyak antibodi yang kuat dari induknya melalui ASI, dan setelah itu antibodinya akan semakin menurun.
Dan jika kitten yang baru lahir diberi vaksin, hal ini justru akan sia-sia karena antigen vaksin akan dihancurkan oleh antibodi kitten.
Itu mengapa vaksin perlu diberikan saat antibodi sudah menurun, dan berlanjut hingga vaksin lanjutan berikutnya di usia 12-14 minggu, dan usia 20 mingguan.
Yang perlu menjadi perhatian adalah, kucing yang sudah mendapat vaksin tahap I (Tricat), tahap II (Tetracat), dan tahap III (vaksin rabies), pun masih memiliki risiko untuk terinfeksi patogen penyakit.
Sifat vaksin adalah mencegah dan meringankan gejala, sehingga kucing masih bisa terkena penyakit meski tidak terlalu parah.
Jadi bisa dikatakan bahwa kucing yang tidak divaksin akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit penyakit, hidup dengan kualitas kesehatan yang rendah, serta tingginya risiko kematian.
Hal ini biasanya terjadi pada kucing-kucing rumahan yang suka main ke luar rumah dan bersosialisasi dengan kucing-kucing liar.
Nah, jika kucing rumahan yang sudah divaksin saja masih bisa terserang penyakit, apa lagi kucing kampung yang banyak hidup secara liar?