Komisi C Dorong BLK Perbanyak Pelatihan IT

Kamis 04-06-2020,14:40 WIB

DISKUSI - Komisi C DPRD Kota Pekalongan melakukan kunjungan ke BLK Kota Pekalongan untuk melihat perkembangan dan kesiapan BLK untuk menggelar pelatihan bagi masyarakat.

KOTA - Komisi C DPRD Kota Pekalongan, Rabu (3/6/2020), melakukan kunjungan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan untuk melihat perkembanan dan kesiapan BLK untuk mulai menggelar kembali pelatihan kerja bagi masyarakat. Dapat kunjungan itu, Komisi C memberikan beberapa masukan terkait pengembangan BLK ke depan. Salah satunya terkait paket pelatihan yang diminta untuk dapat menyesuaikan tren yang sedang berkembang.

"Ketrampilan di bidang informasi dan teknologi ini harus dipikirkan. Karena saya melihat sendiri bagaimana masyarakat saat ini jika memaksimalkan teknologi maka dapat membuka usaha sendiri yang juga memberikan hasil yang besar," tutur Wakil Ketua DPRD yang juga Koordinator Komisi C, Nusron.

Menurutnya, BLK merupakan instrumen yang penting dalam penanggulangan kemiskinan dengan cara mengurangi pengangguran. Melalui pelatihan yang digelar, masyarakat bisa memiliki keahlian dan ketrampilan yang selanjutnya dapat digunakan dalam dunia kerja maupun membuka usaha secara mandiri.

"Dengan peran yang penting itu, kami DPRD sangat mendukung dan mendorong pelaksanaan program-program yang digulirkan oleh BLK. Namun beberapa hal juga harus ditingkatkan dan diperhatikan seperti lulusan BLK yang juga harus ditindaklanjuti dengan penyaluran maupun peningkatan ketrampilan lebih lanjut," tambahnya.

Harapan untuk BLK agar meningkatkan pelatihan yang terkait teknologi informasi, juga disampaikan Ketua Komisi C, Makmur S Mustofa. Teknologi informasi menurutnya menjadi salah satu pelatihan yang sejalan dengan tren yang berkembang saat ini. "Dengan bekal ketrampilan terkait TI maka masyarakat dapat menghadapi dunia yang serba online ini untuk mendapatkan penghasilan," katanya.

Dia juga menyatakan dukungan penuh untuk BLK agar terus menggelar pelatihan dan peningkatan ketrampilan bagi masyarakat. "BLK bisa menghasilkan masyarakat yang memiliki ktrampilan yang selanjutnya dapat digunakan untuk bekerja atau wirausaha. Ini tentu membantu Pemkot Pekalongan untuk mengurangi angka pengangguran dan mengentaskan kemiskinan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinperinaker Slamet Hariyadi menjelaskan bahwa adanya pandemi Covid-19 membuat jumlah paket pelatihan yang akan digelar BLK berkurang. Dari awalnya sebanyak 36 paket dari APBN dan 10 paket dari APBD berkurang menjadi 21 paket dari APBN dan empat paket dari APBD.

"Dari APBN yang bisa berjalan sebanyak 14 paket pelatihan. Tujuh paket akan dilaksanakan mulai Juli yakni untuk tahap pendaftaran dan Agustus dimulai pelatihan," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa lulusan BLK yang berhasil terserap tenaga kerja maupun membuat usaha mencapai angka 70%. "Untuk serapannya mencapai 70% yakni 21% wirausaha dan sisanya terserap sebagai tenaga kerja. Kami memiliki data lengkap by name karena setiap tahun kami selalu melakukan monitoring," tambahnya.

Dalam penyaluran lulusan BLK, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa pihak mulai dari hotel dan rumah sakit di mana BLK sudah melakukan MoU. "Ada yang magang dulu ada juga yang langsung diterima," tandasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait