Dari penjelasan ilmiah ini sudah terlihat betapa diri seorang ibu sangat berpengaruh pada anaknya.
Begitupun saat menengok pada sebuah penjelasan hadis Nabi Saw, ketika sahabat bertanya perihal siapa orang paling berhak dihormati.
Kata "Ibu" di jawab 3 kali berturut-turut, baru kemudian "Ayah" diurutan no.4. Maka terdapat perbandingan 3 kali lebih banyak bagi seorang ibu dalam perannya pada sang anak.
"Jika seorang ibu semangat, anak juga akan semangat. Bahkan bisa tiga kali lebih semangat."
"Semangat dalam apa?"
"Semangat dalam mencari ilmu, akhirnya si anak pun menjadi pintar."
"Ayo para Ibu, semangatlah." sambung dr Aisah dalam menyemangati para jamaah agar menjadi sosok ibu sebagai sumber semangat anak.
Karena saat yang terjadi sebaliknya, dengan kondisi ibu yang sedih, marah, maka anak pun akan 3 kali lebih banyak merasakan perasaan negatif dari ibunya.
Tak jarang saat ibu suka marah-marah, anak bukannya nurut tapi bisa semakin membangkang.
Maka, jadilah ibu yang tenang, ibu yang bahagia, agar anak pun tubuh menjadi anak yang jauh lebih bahagia dan akan menebar energi positif disekitarnya.
Pentingnya Dukungan dari Orang Sekitar
Untuk menjadi ibu yang bahagi, tentu butuh banyak usaha dan kesabaran. Karena tidak hanya tentang anak, banyak sekali hal yang dapat memengaruhi mental dan perasaan seorang ibu.
Maka penting memiliki support sistem yang baik. Dan dalam hal ini peran suami sangatlah besar dalam menciptakan perasaan istri agar menjadi ibu yang bahagia untuk anak-anaknya.
Para suami juga diharap dapat berperan aktif dalam membangun mental dan kebahagian istri, apalagi saat sudah jadi ibu dari anak-anaknya.
Karena kebahagian ibu akan memengaruhi tumbuh kembang anak, yang juga menjadi kewajiban seorang ayah dalam mengusahakan kebahagiaan, keamanan, dan kenyamanan anak.
BACA JUGA:Mbah Moen Bocorkan Keajaiban Surat Al Ikhlas untuk Suami Istri, Menjadi Kunci Rezeki dan Kebahagiaan