Sedangkan otak kiri adalah otak analisa, otak berpikir, otak bicara, otak hitung-hitungan, otak disiplin, otak teratur, otak syair, yang pada laki-laki belum terlalu berkembang seperti pda otak kanannya.
"Anak laki-laki dari 0-6 tahun, otak kanannya lebih dominan. Artinya anak laki-laki akan lebih banyak bermain." kata dr Aisah.
Namun jangan langsung berpikiran anak laki-laki bisanya hanya main, karena aktivitas bermain bagi anak laki-laki adalah sekaligus sarana untuk belajar. Jadi tidak perlu selalu berprasangka negatif pada permainan para anak laki-laki kita.
"Tapi dia main gadget terus Bu Isha." kata dr Aisah mencontohkan salah satu keresahan orang ta mneghadapi anak laki-lakinya.
Namun beliau kemudian menjelaskan, bahwa karena memang ini adalah zamannya digital. Maka mungkina akses permainan yang paling mudah anak jangkau adalah gadget.
Solusi yang diarahkan dr Aisah adalah, jika tidak ingin anak terfokus pada gadgetnya maka orang tua harus kreatif menciptakan permainan selain dar gadget. Bisa berupa permainan yang melibatkan aktivitas fisik seperti bla basket, futsal, dan sejenisnya yang sekiranya cocok untuk anak laki-laki.
Permainan yang melibatkan aktivtas fisik seperti tersebut akan menjadi sarana belajar anak juga seperti dalam berstrategi, dalam menjalin kerja sama, dalam memimpin dan sebaginya.
2. Cara Menasehati Anak Laki-Laki
Kemudian tentang cara efektif dalam menasehati anak laki-laki, jangan memberi nasehat kepadanya dalam keadaan anak sedang lapar. Jadi sebelum anak makan, apalagi saat dia sedang dalam keadaan kelaparan.
"Nasihatilah anak laki-laki pada saat dia sedang makan. Dan tentunya sampaikan dengan rileks." kata dr Aisah Dahlan.
Tips dari dari dr Aisah, saat lagi ngobrol dengan anak laki-laki dan ingin menasehatinya, maka orang tua atau ibu perlu memasak masakan yang spesial. Atau kalau tidak, ajaklah anak laki-laki berbicara sambil makan di restoran favoritnya.
Hal penting selanjutnya dalam menasehati anak laaki-laki menurut dr Aisah Dahlan adalah, perlu ada waktu khusus yang hanya berdua saja. Tentukan waktunya dengan baik, misal di hari-hari khusus seperti saat sedang makan berdua di hari ulang tahunnya.
Hal ini agar anak laki-laki bisa lebih fokus dalam menerima dan memahami dengan baik nasehat yang disampaikan orang tua. Jadi butuh waktu khusus untuk ngobrol yang sifatnya menasehatu bagi anak laki-laki.
"Kalau anak laki-laki sudah memegang gadgetnya, lalu ibu menasehati, batang otaknya sedang tegang, dia akan menolak. Itulah yang kadang membuat ibu jadi gemas sendiri." kata dr Aisah menjelaskan.