BATANG - Posisi Kabupaten Batang yang berada di titik lelah jalur transportasi Jakarta-Surabaya, membuat jalur Pantura maupun tol Batang-Semarang rawan kecelakaan.
Tercatat hingga pertengahan bulan September 2022 ini saja sudah terjadi 300 kecelakaan hingga menimbulkan korban meninggal maupun luka berat maupun ringan.
Untuk mengevaluasi permasalahan lalu lintas atas kecelakaan menonjol yang terjadi akhir-akhir ini, PT Jasa Raharja wilayah Pekalongan dan Satlantas Polres Batang bersama stakeholder terkait menggelar Focus Grup Discussion (FGD). Melalui forum tersebut, diharapkan nantinya akan muncul solusi dalam menekan angka kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang.
"FGD ini diikuti seluruh instansi terkait guna membahas langkah-langkah untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi di jalan nasional atau jalur Pantura dan juga jalan tol yang melintas di wilayah Kabupaten Batang di tahun 2022 ini," ujar Kasat Lantas Polrea Batang, AKP Dhayita Dhaneswari ditemui usai FGD di Kantor Satlantas setempat, Rabu (14/9/2022).
Kasatlantas menjelaskan, berdasarkan data yang ada, angka kecelakaan di tahun 2022 ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Pasalnya, pada tahun kemarin hingga Desember terjadi 400 kejadian. Sedangkan tahun ini, pada bulan September saja sudah terjadi sekitar 300 kecelakaan.
"Karena itulah, melalui FGD ini kita berupaya melakukan pencegahan kecelakaan dan penanganan dengan cepat yang terbaik untuk masyarakat. Dan tadi sudah ada beberapa masukan yang selanjutnya akan kita tindaklanjuti dengan melakukan survei lapangan terkait titik-titik rawan kecelakaan," jelas Kasatlantas.
Kasatlantas menyebut, untuk penyebab kecelakaan sendiri disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya kondusi jalan, manusia dan kendaraan.
"Untuk saat ini salah satu langkah yang kita lakukan yaitu memberikan imbauan kepada masyarakat melalui sosmed dan sosialisasi langsung. Untuk upaya sementara kita akan berikan imbauan kepada masyarakat, untuk berhati-hati, berkendara dalam kondisi fit dan jika lelah beristirahat terlebih dahulu," beber AKP Dhayita Dhaneswari.
Ditambahkan, untuk perencanaan terkait sarana maupun prasarana untuk mengurangi laka lantas di wilayah tersebut serta juga akan mencocokkan data terkait titik blackspot dengan stakeholder lainnya
Kepala Jasa Raharja Sugeng Prastowo Dwiputranto yang hadir dalam FGD tersebut mengatakan, hingga Agustus 2022 Jasa Raharja wilayah Pekalongan telah menyerahkan santunan sebesar Rp 20,28 Miliar. Jumlah tersebut naik 17 persen jika dibandingkan denvan jumlah santunan tahun periode sama tahun 2021, yaitu Rp16.99 Miliar.
"Meningkatkannya angka kecelakaan dan santunan tahun ini dimungkinkan karena meningkatnya mobilitas masyarakat. Mengingat tahun kemarin masih Pandemi, sehingga mobilitas masyarakat juga tak terlalu tinggi. Sedangkan tahun ini sudah ada kelonggaran, sehingga mobilitas masyarakatpun meningkat tajam," tandas Sugeng. (don)