RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Mari kita simak penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang cara pemanfaatan air zamzam untuk segala macam penyakit.
Salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa pulang oleh jamaah haji atau umroh adalah air zam-zam.
Dalam bahasa Arab, air zam-zam memiliki makna melimpah, tak heran jika sampai sekarang air zam-zam tidak pernah habis meskipun diambil oleh banyak orang dari berbagai manca negara.
Air zam-zam diyakini menjadi air suci yang memiliki banyak sekali khasiat.
Seperti dalam hadist Rasulullah SAW yang berbunyi "Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit". (HR. Muslim).
Air suci ini terletak di kawasan Masjidil Haram, tepatnya di sebelah tenggara Ka'bah.
Sejarah kemunculan air zam-zam didasarkan pada kisah Siti Hajar dan Ismail kecil saat diasingkan di tempat yang sekarang menjadi sumur zam-zam, mereka sengaja ditinggalkan Nabi Ibrahim AS di sana atas perintah Allah SWT.
Saat perbekalannya habis, Siti Hajar berusaha mencari air sampai bolak-balik dari bukit safa ke bukit marwah namun tidak kunjung menemukannya.
Setelah itu atas izin Allah SWT dari bawah kaki kecil Nabi Ismail mengeluarkan air yang menyegarkan, dan itulah yang kini kita sebut sebagai air zam-zam.
Dalam sebuah video Youtube yang diunggah @ustadzabdulsomadofficila, ada penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang cara pemanfaatan air zam-zam.
Pada awal pembahasannya, pakar ilmu hadist ini mengutip sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah berikut ini :
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُArtinya: Air zamzam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.
BACA JUGA:Nabi Muhammad SAW Buta Huruf? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang 'Al-Ummi'