RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Di tahun 2024 ini, Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) Kabupaten Pekalongan menargetkan sebanyak 49.750 sertifikat tanah. Adapun penerbitan sertifikat tanah tersebut melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Kepala ATR/ BPN Kabupaten Pekalongan, Imawan Abdul Ghofur menyampaikan bahwa untuk penerbitan sertifikat melalui program PTSL tahun 2023 kemarin sudah dibagikan secara bertahap. Sedangkan ditahun 2024 ada program lanjutan supaya masyarakat yang memiliki bidang tanah dapat legalitas.
"Tahun ini (2024) kita target lebih besar lagi, kita target 49.750. Karena dipa kami seperti itu dan ini baru kita rancang untuk lokasinya baru kita siapkan, desa-desanya," terangnya.
Dijelaskan untuk memenuhi target tersebut, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah, dengan selalu koordinasi bersama pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan aparat penegak hukum untuk kelancaran kegiatan PTSL ini.
"Jadi, dengan kolaborasi itu Insyaallah nanti tugas tugas untuk menyelesaikan 49.750 itu bisa tepat sasaran dan bisa tercapai sesuai rencana," ujarnya.
Sementara di Kabupaten Pekalongan ini, data terakhir di Kabupaten Pekalongan sudah 96 persen. Jadi masih tersisa sedikit dan itu untuk yang sudah terukur serta yang terbit sertifikat.
Akan tetapi kalau yang belum terbit sertifikat masih ada beberapa karena memang banyak yang sudah diukur, namun masyarakat belum minat.
"Ada yang sudah proses namun berhenti di tahap pengukuran juga ada, setelah itu nanti kalau masyarakat minat baru mereka mendaftarkan ke kami," lanjut dia.
Sedangkan dibeberapa tempat, alasan mereka itu harga tanah masih rendah. Kemudian ada juga di daerah atas sana medannya lereng- lereng. Ada pula masyarakat masih berpikir, untuk apa disertifikatkan. Jadi mereka masih beranggapan seperti itu.
"Sebetulnya kami pemerintah sangat membantu masyarakat dalam sertifikasi ini, mestinya masyarakat mendukung program-program kami harusnya, dan ini kami sudah merata di seluruh desa, dari mulai pesisir sampai daerah perbatasan dengan Banjarnegara sudah kami masuki." tuturnya.
Sedangkan untuk roadmap sampai tahun 2025 mendatang akan diselesaikan satu Kabupaten Pekalongan.
"Rata-rata kami sudah tinggi, tinggal menyelesaikan beberapa lokasi yang masih bolong-bolong itu nanti kita coba selesaikan tahun ini sampai tahun depan," imbuhnya.