Tekan Pengangguran, Disperinaker Siapkan Inovasi

Jumat 04-02-2022,14:20 WIB

KENDAL - Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat angka pengangguran di Kabupaten Kendal mencapai 40 ribu orang. Hal itu membuat Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) akan melakukan berbagai terobososan atau inovasi guna menekan angka penganguran yang cukup tinggi tersebut.

Kepala Disperinnaker Kendal, Cicik Sulastri mengatakan, sesuai arahan Bupati Kendal, agar melakukan terobosan atau inovasi dan berkolaborasi atau bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi angka pengangguran ini. Upaya yang tengah dilakukan yaitu memfasilitasi para pencari kerja dengan pihak perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK). "Yakni akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dalam hal kegiatan pelatihan untuk calon pekerja," katanya, Kamis (3/2/2022).

Cicik mengungkapkan, saat ini di Kawasan Industri Kendal (KIK) ada 19 perusahaan yang sudah beroperasi dan 13 perusahaan masih dalam proses. Dari sejumlah perusahaan tersebut diperkirakan pada tahun 2022 masih membutuhkan sekitar 8.534 pekerja. "Salah satu perusahaan yang sedang membutuhkan banyak pekerja adalah PT Eclat Textile International di bidang garmen," ungkapnya.

Cicik menyatakan, pada awal Januari 2022 Pemkab Kendal dengan PT Eclat Textile International telah menandatangani komitmen bersama untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Kendal. PT Eclat Textile International membutuhkan sebanyak 6.500 orang. Saat ini baru ada 1.240 karyawan, sedangkan kekurangannya dipenuhi secara bertahap di tahun ini. Kekurangan karyawan yang mencapai 5.000 lebih akan diusahakan oleh Pemkab Kendal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. "Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, kami akan memaksimalkan Balai Latihan kerja (BLK) Pemkab Kendal maupun BLK dari swasta yang ada di Kabupaten Kendal," ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD BLK Kendal, Hendro Setiyo Utomo mengatakan, pada anggaran tahun 2022 BLK Kendal membuka 10 kelas, yang kuota per kelasnya untuk 16 orang. Dari 10 kelas yang dibuka, 5 kelas di antaranya pelatihan menjahit garmen, sedangkan kelas lainnya yakni pelatihan las, bengkel sepeda motor, servis HP, elektronik, dan tata rias yang masing-masing satu kelas.

"Pelatihan menjahit garmen yang paling banyak. Karena untuk memenuhi permintaan dari KIK, khususnya di PT Eclat Textile yang membutuhkan 100 karyawan per bulan," ucapnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait