BATANG - Belum lama menjabat Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Dwison Evianto langsung mengunjungi Pondok Modern (PM) Tazakka. Selain silaturahim dan sinergi, kunjungan putra daerah asli Batang itu juga sekaligus mengenang masa kecilnya yang beberapa kali melewati kawasan pondok yang berlokasi di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar itu.
Dalam kunjungannya, Dandim didampingi Kasdim Mayor Inf Raji dan jajaran. Mereka disambut oleh Pimpinan Pondok, KH Anizar Masyhadi, KH Muhammad Bisri, Wakil Pengasuh KH Oyong Sofyan, Wadir KMI Ustdz H Hakim As-Shidqi, dan Kepala Departemen Humas, Ust Edi Buana.
Mengunjungi Tazakka, Letkol Dwison yang pernah bertugas di Kopassus itu mengaku sekaligus bernostalgia mengenang masa kecilnya. Saat kecil, dia pernah melintasi kawasan pondok, tetapi dulu masih berwujud hutan. "Dulu saya kecil pernah lewat sini, tapi masih hutan, jalannya masih bebatuan dan masih sepi", kenangnya.
Dalam kesempatan ramah tamah di ruang pimpinan, Dandim berbincang seputar penguatan nilai nilai kebangsaan dan keindonesiaan. Menurutnya, semua lapisan masyarakat berkewajiban menjaga NKRI dan terus merawat keberagaman yang ada di Indonesia.
Kiai Anizar menegaskan apa yang disampaikan Dandim, bahwa kekuatan Indonesia ada di keragamannya, Bhineka Tunggal Ika di Tazakka sudah diterapkan, santri datang berasal dari berbagai daerah dengan suku dan ras yang berbeda-beda.
"TNI dengan pesantren dan masyarakat harus selalu bersinergi, jangan sampai renggang", tegasnya.
Dandim juga berkesempatan melaksanakan sholat Ashar berjamaah bersama santri dan memberikan motivasi. Menurutnya, pendidikan karakter di usia dini sangat penting. "Kalian di pondok ini sudah dibiasakan untuk mempunyai karakter yang kuat, bersyukurlah", tegasnya. (sef/red)