Kurang Siswa, Alokasi BOS Bisa Susut

Jumat 03-07-2020,14:20 WIB

*Disdikbud Persilahkan SMP Negeri Buka Pendaftaran Lagi

BATANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri di Batang telah memasuki masa daftar ulang. Meski begitu, masih ada sejumlah SMP yang masih kekurangan siswa. Jika kondisinya masih sama, hal itu bisa berdampak terhadap besaran penerimaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kabid Dikdas Disdikbud Batang, Drs Sabar Mulyono menjelaskan, dengan kondisi ini Disdikbud pun memperbolehkan sekolah tersebut untuk membuka pendaftaran kembali. Namun diharapkan pendaftaran tersebut sudah ditutup ketika tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai.

"Memang karena beberapa faktor, ada beberapa sekolah yang belum mampu memenuhi kuota. Sehingga sampai penutupan PPDB kemarin masih kekurangan siswa. Namun kami memperbolehkan mereka untuk membuka pendaftaran sampai sebelum tahun ajaran baru dimulai 13 Juli nanti," jelasnya saat diwawancarai Kamis (2/7/2020).

Sabar menjelaskan, ada beberapa SMP Negeri yang belum memenuhi kuota siswanya. Seperti SMPN 1 Reban, SMPN 2 Reban, SMPN 3 Reban, SMPN 2 Bawang dan SMPN 3 Bawang. Kemudian SMPN 1 Tersono, SMPN 2 Tersono, SMPN 3 Tersono. Selanjutnya ada SMPN 2 Gringsing, SMPN 3 Gringsing, SMPN 4 Gringsing, SMPN 2 Subah dan SMPN 3 Subah. Serta SMPN 2 Blado, SMPN 3 Blado, SMPN 2 Wonotunggal, SMPN 3 Wonotunggal dan sejumlah SMPN berkategori Satu Atap (Satap).

Menurut Sabar, penyebab kekurangan siswa yaitu karena input siswa rendah atau jumlah pendaftar yang minim. Dia menyebut minimnya jumlah siswa jelas akan berdampak terhadap jumlah kelas yang nantinya dibuka atau rombongan belajar (rombel).

"Dampak susulannya ya pada pemenuhan jam mengajar guru ASN yang bisa terganggu, karena mereka kan ada batas minimal jam mengajar. Yang kedua, jumlah siswa juga jelas mempengaruhi besaran alokasi BOS untuk setiap sekolah. Jadi nilai BOS nya bisa menyusut jika siswanya kurang," jelasnya.

Kepala SMPN 2 Reban, Suyatmo SPd MSi mengakui, jumlah siswa yang mendaftar belum memenuhi daya tampung sekolah. Dari kuota 96 siswa, baru sekitar 57 siswa yang mendaftar di SMPN 2 Reban. Ia menjelaskan, penyebab minimnya siswa karena letak sekolah yang di pinggiran dan minimnya Sekolah Dasar di sekitar.

Pihaknya juga sudah berusaha maksimal dengan sosialisasi langsung ke SD sekitar. SMPN 2 Reban juga sudah membentuk koordinator wilayah di desa-desa untuk merekrut siswa.

"Kami sudah lakukan beberapa upaya. Namun kenyataan yang ada ya masih seperti ini. Banyak warga yang lebih memilih memasukkan anaknya ke pondok pesantren atau MTs. Maka kami nantinya meminta izin untuk perpanjangan waktu untuk bisa membuka kembali PPDB secara offline. Kami berharap nantinya bisa ada tambahan siswa yang masuk," pungkasnya. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait