Kurangi Ketergantungan Import, Kementan Kembangkan Tanaman Jeruk Lokal

Sabtu 22-08-2020,16:04 WIB

BATANG - Untuk mengurangi ketergantungan terhadap jeruk impor, Kementerian pertanian saat ini tengah mendorong para petani untuk mengembangkan budidaya jeruk lokal.

"Kebutuhan konsumsi buah jeruk tingkat nasional saat ini terus mengalami peningkatan, sehingga puluang pasarnya masih sangat besar. Karena itulah, Kementan terus mendorong agar para petani bisa beralih untuk menanam jeruk," ujar Direktur Perbenihan, Direktorat Holtikultura, Kementrian Pertanian, Sukarman saat kunjungan kerja dan panen jeruk perdana di Batang, Sabtu (22/8/2020).

Sukarman didampingi Wakil Wakil Bupati Batang, Suyono menjelaskan, Untuk luasan tanaman jeruk di Indonesia sendiri saat ini telah mencapai 57 ribu hektare (ha) dengan angka produksi 2,5 juta ton. Jumlan tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga masih ditutupi dari import.

"Dari luasan yang ada, masih kurang sekitar 4 ribu hektar lagi guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena itulah, kita terus melakukan upaya perluasan lahan, salah satunya di Kabupaten Batang ini. Apalagi berdasarkan kajian dan penitipan, kontur tanah serta iklim di Kabupaten Batang dinilai cocok untuk pengembangan tanaman buah jeruk," jelas Sukarman.

Lebih lanjut dijelaskan, sejak 2018 Pemkab Batang telah bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanam Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) untuk menghidupkan kembali produk tanaman jeruk. Langkah ini juga akan dimodifikasi untuk menunjang pariwisata yang nantinya menjadi agrowisata.

"Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, jenis tanaman jeruk yang cocok untuk dikembangkan di lahan yang ada di Batang ini yakni dari varietas Siam Pontianak, Keprok RGL dan Keprok Trigas," tandas Sukarman.

Wakil Bupati Batang, Suyuno dalam kesempatan itu menyebutkan, luasan lahan tanaman jeruk rakyat yang ada di Kabupaten Batang mencapai 70,42 hektar. Lahan tersebut tersebar di 14 kecamatan.

"Panen perdana jeruk di lahan Balai Benih Holtikultura (BBH) Clapar ini diharapkan bisa menjadi contoh agar para petani bisa ikut mengembangkan tanaman jeruk. Mengingat segala kebutuhan, mulai dari pelatihan, penyediaan bibit dan pemasaran akan dibantu oleh Pemda," tandas Suyono. (don)

Tags :
Kategori :

Terkait