SEMARANG - Perintah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar Aparatur Sipil Negara (ASN) memborong cabai petani langsung ditindaklanjuti. Sebanyak 1,1 ton cabai telah dibeli oleh ASN di lingkungan Pemprov Jateng dengan harga pantas.
Asisten ekonomi dan pembangunan (Asekbang) Setda Provinsi Jateng, Peni Rahayu mengatakan, usai mendapat perintah dari Ganjar, pihaknya langsung bergerak. Hari itu juga, pihaknya langsung melakukan pembelian cabai.
"Kemarin Kamis kami langsung beli. Sudah ada 810 kilogram cabai yang kami beli dan akan terus berjalan," ucapnya, Jumat (27/8).
Hari ini saja lanjut dia, pembelian cabai dari petani kembali dilakukan. Sebanyak 300 kilogram cabai kembali dibeli. Sehingga total sampai hari ini, sudah ada sekitar 1,1 ton cabai yang telah dibeli dari petani.
"Cabai yang dibeli dari petani itu dibagi menjadi paket-paket kecil. Satu paket berisi 1 kg cabai keriting dan 1 kg cabai rawit merah dijual seharga Rp20.000," jelasnya.
Selain ASN di lingkungan Provinsi Jateng, Peni juga mengatakan aksi borong cabai dari petani juga akan dilakukan oleh ASN di daerah. Pj Sekda Jateng lanjut dia sudah mengeluarkan surat himbauan kepada Bupati/Wali Kota terkait hal itu.
"Pak Sekda sudah mengeluarkan surat ke Bupati/Wali Kota terkait himbauan membeli cabai dari petani ini. Untuk Pemprov Jateng, pembelian cabai dari petani akan dikoordinasikan oleh Distanbun dan Dishanpan," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) memborong cabai dari petani. Pasalnya, harga cabai saat ini anjlok, hanya sekitar Rp7000 perkilogram.
"Tindakan cepat dibutuhkan untuk membantu para petani agar tidak merugi. Hari ini kita semua harus membantu petani, karena harga cabai sedang anjlok. Saya minta kawan-kawan ASN beli cabai dari petani ramai-ramai, untuk membantu mereka," katanya.
Aksi mengerahkan ASN membeli produk pertanian saat harga anjlok lanjut Ganjar sudah sering dilakukan di Jawa Tengah. ASN di Jateng lanjut dia sudah terbiasa dengan hal itu.
Meski begitu, Ganjar mengatakan harus ada tindakan jangka panjang agar kejadian serupa tak berlarut. Ia meminta semua pihak termasuk Bank Indonesia membantu.
"Di sini saya lihat ada dari BI, saya harap BI juga bisa membantu mengatasi persoalan ini. Sebab bicara soal komoditas pertanian, banyak makelarnya yang mengambil untung terlalu banyak, ini yang harus diatasi," ucapnya. (red)