Laporan Penemuan Ular Mulai Marak

Kamis 26-12-2019,11:33 WIB

TANGKAP - Anggota Damkar Kota Pekalongan usai melakukan penanganan

terhadap laporan temuan ular di salah satu wilayah di Kota

Pekalongan. Dalam empat hari terakhir, ada empat kali laporan temuan

ular di lingkungan pemukiman.

KOTA - Heboh munculnya ular di lingkungan pemukiman yang terjadi beberapa pekan terakhir di berbagai daerah, mulai dilaporkan terjadi di wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya. Dalam empat hari terakhir, Tim Damkar Kota Pekalongan bersama komunitas reptil mendapat laporan dan melakukan tindakan penanganan temuan ular di empat titik.

Anggota Damkar Kota Pekalongan, Yudha Wijaya Ardiyanto mengungkapkan, selama empat hari berturut-turut setiap hari selalu ada laporan dari warga terkait temuan ular yakni masing-masing dua kali di wilayah Tirto, Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (21/12), kemudian di Karangjompo, Kabupaten Pekalongan pada Senin (23/12), Perum Graha Taman Sari, Kramatsari, Kota Pekalongan pada Selasa (24/12) dan terakhir di RS Aro Kota Pekalongan pada Rabu (25/12).

"Selama empat hari selalu ada laporan setiap harinya. Mungkin diluar yang dilaporkan lebih banyak lagi tapi jarang yang lapor, Mungkin karena saat ini juga sedang marak berita tentang ular kobra masuk ke rumah sehingga ketika melihat ular warga segera melapor meskipun jenis ular yang ditemui bukan kobra," tuturnya, Rabu (25/12).

Dari empat kali laporan yang masuk, hanya satu temuan yang merupakan ular kobra jawa dewasa yakni di RS Aro. Temuan lainnya merupakan ular jenis lain yang tidak berbisa atau berbisa rendah yaitu ular jali di Karanganyar, Tirto, ular sanca kembang di Karangjompo, dan ular air kelabu di Kramatsari.

Yudha mengatakan, kemungkinan banyaknya ular bermunculan juga dipengaruhi musim menetasnya telur ular yaitu pada periode November-Desember. Sehingga banyak ular baru yang muncul. "Musim kawin itu pada Maret hingga Juli. Kemudian bertelur dan menetas pada November-Desember. Ini mungkin mempengaruhi. Juga faktor lingkungan yang lembab, banyak material tidak terpakai yang bertumpuk, serta lingkungan yang kurang bersih sehingga banyak menjadi sarang tikus.

Itu juga bisa menarik ular masuk ke pemukiman," jelasnya. Untuk menghindari munculnya ular di lingkungan pemukiman, Yudha memberikan beberapa tips. Seperti membersihkan rumah dengan pewangi dengan aroma menyengat, hindari tumpukan barang di gudang, kemudian bersihkan ruangan agar tidak menjadi sarang tikus. Sebab seperti diketahui, tikus merupakan salah satu makanan ular."Ular tidak suka dengan bau wangi yang menyengat dan akan menghindar. Sehingga sebisa mungkin jika berada di daerah atau lingkungan yang rawan harus sering membersihkan dengan pewangi.

Perlu diketahui juga bahwa ular ini tidak takut terhadap garam atau ijuk. Seperti info yang sudah banyak beredar itu tidak benar," tambah Yudha yang juga sudah memiliki sertifikat pelatihan penanganan ular tersebut.Jika menemui ular di dalam rumah atau di lingkungan sekitar, Yudha juga menyarankan agar tidak perlu panik. Jika yang ditemui ular kobra, maka jangan melakukan gerakan secara tiba-tiba karena ular merespon gerakan. Tetap tenang dan bergerak pelan namun bisa berteriak meminta pertolongan karena ular tidak dapat mendengar

"Kemudian kalau menemui di dalam rumah, kalau berani bisa ditutup dengan ember dan diberi pemberat. Kalau tidak langsung bisa menghubungi kami. Kemudian jika ditemui di dalam ruangan, tinggalkan saja ruangan dan ditutup sambil diawasi sehingga kami tidak kesulitan mencari," katanya. Pihaknya bersama Tim Damkar Kota Pekalongan juga siap menerima panggilan 24 jam jika dibutuhkan. "Jam berapapun kalau ada laporan kami bersama komunitas siap bersinergi untuk membantu masyarakat," tandasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait