KENDAL - Anak-anak balita di wilayah Kecamatan Ngampel mendapatkan paket lauk ikan berupa bandeng presto, sarden, dan tahu bakso melalui Puskesmas setempat, Selasa (30/8/2022). Pemberian lauk bergizi tersebut merupakan bentuk ikhtiar dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal untuk melawan stunting melalui gemar makan ikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, gerakan ini ditujukkan kepada seluruh masyarakat, terutama kepada ibu-anak yang memiliki anak balita. Ada 330 paket lauk ikan yang dibagikan kepada anak-anak balita di Kecamatan Ngampel.
Dijelaskan Hudi, ikan memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan fisik dan otak, supaya anak-anak menjadi sehat dan cerdas. "Kandungan gizi dari ikan sangatlah mencukupi untuk kecerdasan anak balita maupun pertumbuhan di masa balita," katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Parno mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi Dinkes dengan DKP Kendal untuk penanganan stunting di Kendal. Tujuannya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kendal yang di tahun 2022 ini masih cukup tinggi, yakni sekitar 7.000 anak.
"Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal untuk percepatan penurunan angka stunting dengan pemberian bantuan makanan tambahan berupa ikan," katanya.
Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kendal mengatakan, sebenarnya mudah untuk mencegah stunting, asalkan seluruh bidan dan petugas puskesmas mau bekerja keras melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, juga kesadaran ibu-ibu sendiri, mau memperhatikan makanan bergizi. Dia menyebut makanan bergizi sebenarnya tidak mahal, karena banyak dijumpai di sekitar rumah.
"Penggalakkan makan ikan tentunya bagian dari penanganan stunting yang secara berkesinambungan," ungkapnya.
Puskesmas Ngampel termasuk yang berhasil menurunkan angka stunting di wilayay. Dari 330 anak yang terkena stunting di tahun 2021, kini di tahun 2022 turun menjadi 118 anak. Kepala Puskesmas Ngampel, dr Wiwien Yunita Indriyati mengatakan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah menggerakkan para kader, terutama pada kegiatan posyandu supaya melakukan penimbangan anak yang benar-benar akurat, kemudian melakukan pengecekan kembali. Selain itu juga memberikan makanan tambahan melalui pemerintah desa.
"Kami didukung oleh lintas sektor Kecamatan Ngampel, seperti Camat Ngampel untuk menggerakkan desa agar ikut memperhatikan anak stunting," ucapnya.
Bidan Desa Ngampel Wetan, Dian Kurniawati mengatakan, di desanya semula ada 11 anak yang terkena stunting, namun sekarang sudah turun, tinggal empat anak yang masih memerlukan penanganan lebih lanjut. "Lewat kegiatan PKK dan posyandu dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada ibu-ibu agar memperhatikan gizi anak," katanya. (lid)