BATANG - Pandemi Covid-19 ini membuat sekolah dan perguruan tingginegeri atau swasta menerapkan pembelajaran di rumah. Sehingga sebagian besar perkuliahan menggunakan perkuliahan jarak jauh dengan metode daring.
Sistem perkuliahan yang menggunakan metode jarak jauh ini terkadang malah memberikan waktu longgar yang cukup banyak dibandingkan di kampus karena intensitas waktu yang lebih singkat. Hal ini dimanfaatkan oleh salah satu mahasiswa semester 4 Sekolah Tinggi Teknologi Adi Sutjipto Yogyakarta, Muhammad Ihza Maulana untuk membuat pesawat.
Mahasiswa asal Batang ini mempunyai ide untuk membuat pesawat model aeromodeling untuk memanfaatkan waktu luangnya. Ia ingin waktu longgarnya ingin dimanfaatkan untuk hal yang kreatif. Sejak dirumahkan bulan Maret lalu, Ihza pun mulai merakit pesawat aeromodellingnya dengan bahan bekas seperti polifoam. Dalam tempo waktu 3 bulan ini pesawat yang ia kerjakan pun rampung. Ia pun sempat lembur untuk mengerjakan pesawat ini agar bisa diterbangkan.
"Pengerjaannya memang cukup lama karena kita harus melalui proses desain, perakitan, sampai finishing dan itu harus lembur berhari-hari di proses finishing karena harus menyusun mesin penggeraknya apalagi kita memanfaatkan bahan polifoam bekas," ujar Ihza saat diwawancarai Radar Pekalongan, Selasa (16/6/2020).
Setelah jadi, pesawat aeromodeling buatan anak asli Batang ini langsung di uji cobakan untuk diterbangkan. Ihza pun mencoba menerbangkannya bersama komunitas aeromodeling Batang dan Pekalongan di Lapangan exit Tol Warungasem.
"Kemarin kita alhamdulillah sukses menerbangkan pesawat nya walau ada sedikit kendala karena belum stabil tetapi setelah dilakukan penyempurnaan akhirnya terbang dengan baik," imbuh pemuda yang beralamatkan di Desa Beji RT 1 RW 1 ini.
Ke depan Ihza mengaku akan kembali membuat inovasi untuk dapat memanfaatkan barang bekas. Ia pun kini tengah membuat helikopter, yang sekarang sudah memasuki proses perakitan. (nov)