RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Jelang lebaran 1445 Hijriyah kemarin bahkan hingga H+5 warga Kabupaten Pekalongan sempat kesulitan untuk mendapatkan Gas melon 3 Kilogram. Untuk mengatasi kelangkaan tersebut Pemkab Pekalongan meminta untuk adanya penambahan kuota.
Seperti diketahui H- 2 lebaran 1445 Hijriyah sejumlah warga Kesesi, Bojong, Kajen dan sekitarnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas melon 3 kilogram. Bahkan warga mulai panik karena lebaran penggunaan gas akan lebih banyak.
Bahkan sejumlah warga nampak membawa tabung gas untuk mendatangi agen ataupun tempat penjualan gas melon. Namun warga jarang yang menemukan.
Meskipun ada warga yang mendapatkan gas elpiji, harga sudah diatas pasaran dengan kisaran Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu per tabung.
"Saya sudah cari muter muter tapi tidak ada. Untung saja ada truk yang baru menurunkan gas elpiji, dan setelah saya datangi dengan membawa tabung sudah tidak ada. Kemudian saya cari di sebuah tempat, itupun sudah pesanan semua," ungkap Yono warga Kesesi yang membeli gas di wilayah Kajen.
Ia mengaku membeli gas melon dengan harga Rp 22 ribu per tabung.
"Bersyukur lah masih bisa dapat, karena yang lain muter muter ga nemu," imbuhnya.
Senada dengan Purnomo warga Kecamatan Bojong. Ia mengaku terpaksa membeli makanan diluar karena kehabisan gas sehingga tidak bisa masak.
"Tempat saya juga sulit. Ada gas tapi harganya diatas pasaran," ungkapnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar menyampaikan dengan adanya informasi warga akan kesulitan gas elpiji 3 kilogram, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas.
"Kita sudah koordinasi supaya ada penambahan alokasi atau kuota supaya tidak terjadi kelangkaan," katanya.