BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Tahun 2024 ini, Kawasan Industri Terpadu Batang atau Grand Batang City mendapatkan investor perdananya, Perusahaan ternama asal Singapura, PT Sampoerna Kayoe.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri produksi Wood Pellet ini telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Lahan Tanah Industri (PPTI) dengan PT KIT Batang, Jum’at 19 April 2024. Rencananya mereka akan menempati lahan seluas 5,2 Ha, dengan nilai total investasi mencapai US$25 Juta.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan menyatakan langkah Sampoerna Kayoe ini menandakan komitmen kuat mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan industri di Indonesia.
Dijelaskannya, Sampoerna Kayoe, bagian dari PT Sumber Graha Sejahtera, telah menorehkan perjalanan gemilang selama 35 tahun terakhir. Konsep "green product" dan "green process" yang diusung
Sampoerna Kayoe menjadi daya tarik utama. Limbah kayu diolah menjadi wood pellet yang tak hanya bermanfaat, tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini sejalan dengan visi Grand Batang City untuk mewujudkan kawasan industri yang sustainable.
Wood pellet produksi Sampoerna Kayoe nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar biomass power plant (green power plant). Hal ini merupakan langkah nyata Sampoerna Kayoe dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada energi terbarukan.
Sampoerna Kayoe memiliki ambisi yang besar, yaitu menembus pasar global dengan target 100 persen ekspor. Saat ini, produk-produk mereka telah menjangkau berbagai negara, di mana produknya digunakan oleh Biomass Power Plant di Jepang
Pendirian pabrik Sampoerna Kayoe di Batang diprediksi akan menyerap tenaga kerja sebanyak 173 orang. Menariknya, 68% di antaranya akan direkrut dari tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi masyarakat Batang, yang akan mendapatkan kesempatan kerja dan meningkatkan taraf hidup.
"Kami sangat senang dengan keputusan Sampoerna Kayoe untuk berinvestasi di PT Kawasan Industri Terpadu Batang. Ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi industri di daerah kami
dan akan memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan ekonomi regional," jelasnya.
Investasi Sampoerna Kayoe di KITB menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara dua pihak ini untuk mewujudkan masa depan yang sustainable. KITB berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur dan layanan yang mendukung operasional industri hijau, seperti sistem pengelolaan air limbah dan energi terbarukan.
Sinergi antara Sampoerna Kayoe dan KITB ini diharapkan menjadi model bagi industri lain
dalam menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan. sehingga bisa mewujudkan industri yang sustainable dan bertanggung jawab, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan," harap Ngurah.
Direktur Sampoerna Kayoe, Johanes Ibrahim Tjendana, menyebut kolaborasinya dengan PT KITB akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak.
Mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan baru, orientasi ekspor, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.