RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Kisah tentang perjuangan KH Syafi'i bersama masyarakat Pekalongan dalam mengusir penjajah perlu dibaca, khusunya bagi masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Kota Pekalongan memiliki tokoh ulama alim sekaligus pahlawan yang gigih mengusir penjajah.
Beliau adalah KH. Syafi'i bin KH. Abdul Majid bin Katijoyo yang lahir pada tahun 1908 M di Dukuh Kemisan. Dukuh ini sekarang lokasinya masuk dalam Kelurahan Kertijayan, Kecamatan Buaran.
Kyai Syafi'i sudah ditinggal ibundanya yang bernama Hj. Ruqoyyah sejak usia sekitar 1 bulan.
BACA JUGA:Habib Ahmad bin Abdullah Al-Athas Pekalongan: Ulama Besar yang Istiqamah dan Zuhud
Melihat hal tersebut, kawan ayah beliau yang bernama KH Nahrowi berinisiatif mengangkatnya sebagai anak.
Saat bersama dengan KH. Nahrowi, Kyai Syafi'i kecil disusui oleh saudara perempuan ayah angkatnya, yakni Ibu Mursidah.
KH. Nahrowi menjaga dan mendidik Kyai Syafi'i dengan sepenuh hati, beliau memiliki keyakinan bahwa anak angkatnya ini kelak akan menjadi Kyai yang alim, sebab melihat ayah kandungnya juga demikian.
Meskipun hidup bersama KH. Nahrowi, namun KH. Abdul Majid selaku ayah kandungnya juga sering menjenguk dan menemui Kyai Syafi'i.
BACA JUGA:Merawat Tradisi Tahlilan di Kelurahan Pringlangu Kota Pekalongan
BACA JUGA:Syekh Jenawi: Pendiri Dukuh Budaran yang Memiliki Banyak Karomah
Perjuangan KH Syafi'i Mengusir Penjajah
perjuangan KH Syafi'i bersama masyarakat Pekalongan dalam mengusir penjajah ini dikutip dari buku "Jejak Dakwah Ulama Nusantara", buku yang disusun langsung oleh tim PCNU Kota Pekalongan.
Selain berdakwah dan menyebarkan agama Islam kepada masyarakat di Pekalongan, KH. Syafi'i bersama para santrinya juga ikut berperan besar mengusir Jepang dari Pekalongan.
Kyai Syafi'i menjadi salah satu dari beberapa tokoh dari Pekalongan yang memelopori pengibaran bendera merah putih di Kajen, pengibaran tersebut dilaksanakan dalam sebuah acara pada akhir September 1945.