KOTA - Sebagai salah satu lokasi yang banyak menjadi sorotan karena dikunjungi banyak orang akhir-akhir ini, manajemen Plaza Pekalongan, yang menjadi lokasi sejumlah pusat perbelanjaat seperti Hypermart dan Matahari, menyatakan siap mentaati seluruh aturan yang ditetapkan Pemkot Pekalongan di tengah situasi pandemi Covid-19.
Sejauh ini, seluruh pusat perbelanjaan di dalam Plaza Pekalongan juga telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan bermasker, hingga mengatur antrean pengunjung di kasir. Di pintu-pintu utama lokasi pusat perbelanjaan, juga dipasang berbagai spanduk dan poster imbauan penerapan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Pada intinya kami siap menjalankan seluruh aturan yang sudah ditetapkan Pemkot Pekalongan. Karena dalam situasi seperti ini, bukan omset semata yang menjadi fokus kami tapi juga kesehatan bersama dengan penerapan berbagai aturan sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," ungkap Manajer Mal Plaza Pekalongan Lantai 1 dan 2, Novan Arifiyanta didampingi Manaje Mal Lantai Dasar, Puguh Indarto.
Sejumlah outlet dan pusat perbelanjaan di Plaza Pekalongan, dikatakannya sempat ditutup selama 42 hari sejak pertama kali Covid-19 mulai merebak sampai ke Kota Pekalongan. Manajemen kemudian memutuskan kembali membuka pusat perbelanjaan secara bertahap. Yakni Matahari Department Store pada 7 Mei dan outlet perbelanjaan lain pada 12 Mei.
"Kami menutup pusat perbelanjaan 14 hari dalam tiga tahap. Tapi kemudian kami melihat perkembangan situasi dan menyusun protokol kesehatan yang akan ditetapkan untuk kembali membuka outlet dan pusat perbelanjaan. Karena bagaimanapun ekonomi harus tetap berjalan, kebutuhan masyarakat juga meningkat, termasuk kelanjutan dari karyawan kami yang jumlahnya lebih dari 1.000 orang yang juga harus dipikirkan," terangnya.
Saat pertama kali dibuka, dijelaskan Novan manajemen membatsi jam operasional mulai pukul 11.00 hingga pukul 20.00. Namun dengan rentang waktu yang pendek, ternyata jumlah pengunjung justru berkumpul pada jam yang sama. Akhirnya pada hari kedua jam operasional diperpanjang mulai pukul 09.30 hingga pukul 20.00.
"Pukul 20.00 adalah batas akhir karena kami juga mengikuti aturan jam malam. Namun pada praktiknya, mulai pukul 19.00 kami sudah mulai tutup dan hanya mengeluarkan pengunjung yang masih ada di dalam saja. Tapi perpanjangan jam operasional ini terbukti efektif memecah konsentrasi waktu pengunjung," tambahnya.
Tidak semua outlet di dalam matahari dibuka saat ini. Manajemen dikatakan Novan masih tetap menutup sejumlah outlet seperti food court, arena bermain Timezone dan juga karaoke. Sementara outlet dan toko lain di dalam mal, dipersilakan buka sekaligus untuk memecah konsentrasi massa.
"Semua toko kami buka kembali dengan aturan yang sama, penerapan protokol kesehatan secara ketat. Tapi ini juga efektif memecah pengunjung karena kami sudah membatasi jumlah pengunjung yang masuk ke maisng-masing pusat perbelanjaan. Di Matahari, kami batasi 500 pengunjung, di Hypermart kami batasi 400 pengunjung. Kalau sudah penuh sisanya harus menunggu di luar toko. Nah mereka akhirnya bisa berkunjung ke toko lain yang juga sudah buka," jelasnya.
Meski terlihat penuh, namun dia menyatakan bahwa jumlah pengunjung saat ini terbilang minim dibandingkan kondisi menjelang lebaran di tahun sebelumnya di mana tidak adanya pandemi Covid-19. Dalam kondisi normal menjelang lebaran, jumlah pengunjung per hari bisa menembus 30.000 orang. Namun saat ini rata-rata hanya mencapai 10.000 orang.
Pihaknya, lanjut Novan, juga sudah menyiapkan beberapa fasilitas untuk mendukung penerapan protokol kesehatan. Diantaranya tiga ruang isolasi, empat titik tempat mencuci tangan, pengukur suhu tubuh di setiap pintu masuk baik di pintu masuk gedung maupun di tiap outlet besar di dalamnya.
"Pembatasan jumlah pengunjung juga kami lakukan secara ketat. Bahkan saat di dalam jumlah pengunjung sudah lebih dari batas maksimal maka kami juga akan menutup pintu masuk gedung," tandasnya.(nul)