RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Minuman khas Pekalongan tempo dulu ini rasanya tidak kalah dengan minuman modern yang tinggi gula.
Jika dari Amerika Anda mengenal minuman bersoda dengan kemasan botol seperti coca-cola ataupun sprite, Kota Pekalongan juga memiliki minuman seperti demikian yang berusia 1 abad.
Berdiri sekitar tahun 1920 silam, masyarakat Pekalongan dahulu sering menyebut minuman ini dengan sebutan 'Banyu londo' atau minuman belanda.
Kalau Anda menebak sebutan itu ada karena diproduksi oleh orang-orang Belanda maka Anda salah besar, pendirinya bernama Njoo Giok Lien, dari namanya pasti Anda sudah bisa menebak dari mana asal beliau.
BACA JUGA:Pesona Telaga Tua di Pekalongan, Telaga Mangunan yang Super Eksotis dan Menenangkan
Masyarakat Pekalongan menyebut 'Banyu londo' sebab pada zaman dahulu minuman ini lebih banyak dikonsumsi oleh orang-orang Belanda, atau priyayi kaya di Pekalongan.
Namun sebutan yang lebih populer dari minuman bersoda rendah tersebut adalah limun. Minuman khas Pekalongan tempo dulu.
Produsen yang memproduksi limun yang didirikan oleh Njoo Giok Lien bernama Oriental, beralamat di Jl. Rajawali Utara, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Tepatnya berada di belakang GOR Jatayu.
Limun oriental saat ini banyak dijual di beberapa cafe atau warmindo di sekitar Kota Pekalongan dengan harga 10 ribu rupiah.
BACA JUGA:Situs Watu Bahan di Kecamatan Doro: Peninggalan Kuno yang Sudah Berusia 2 Juta Tahun yang Lalu
Namun Anda juga bisa menikmati limun langsung di pabriknya, karena mereka menyediakan tempat berbentuk kafe untuk pelanggan yang ingin menikmati dan bersantai di sana. Tentunya jika Anda langsung membeli ke pabriknya akan mendapat harga yang sedikit lebih murah.
Selain itu Anda juga bisa melihat proses pembuatan limun oriental yang masih menggunakan cara konvensional dengan tenaga manusia.
Bangunan yang dipakai pun masih menggunakan arsitektur lama, menambah kesan jadul saat berkunjung dan menikmati limun di sana.