Menyusul bencana banjir yang masih menggenangi sejumlah wilayah di Kota Pekalongan, Dinsos-P2KB setempat menyediakan Dapur Umum terpusat di Halaman Kantor Dinsos-P2KB yang berlokasikan Jl. Sriwijaya No.40, Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat.
Plt Dinsos-P2KB Kota Pekalongan,Ir. Budiyanto, MPi, MHum mengungkapkan bahwa sebelumnya saat kejadian bencana banjir besar mulai Sabtu(6/2) lalu, Dapur Umum yang menjadi tumpuan utama bagi para pengungsi disediakan di Dapur Umum Stadion Hoegeng sinergi antara Satbrimob dengan Komunitas Pekalongan Tanggap dan Dapur Umum TNI Peduli yang dikelola oleh Koramil Utara yang dipusatkan di GOR Jetayu, Kecamatan Pekalongan Utara.
Disamping itu, 60 dapur umum mandiri juga didirikan swadaya oleh masyarakat setempat. Namun, dua hari yang lalu, atau sepekan kejadian banjir, operasional Dapur Umum Pusat di Stadion Hoegeng dihentikan. Sehingga Dinsos-P2KB setempat berinisiatif untuk mengambil alih dapur umum pusat terpusat untuk membantu memenuhi kebutuhan pengungsi maupun warga terdampak lainnya.
"Dapur Umum Pusat yang saat ini ada 2 yakni Dapur Umum yang dikelola oleh TNI di GOR Jetayu masih tetap berjalan dan Dapur Umum yang didirikan Pemkot melalui Dinsos-P2KB mulai beroperasional per hari ini, Senin(15/2). Untuk pendistribusian bantuan dari dua dapur umum pusat yang ada berupa nasi bungkus difokuskan untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi di titik-titik pengungsian, sementara untuk dapur umum mandiri yang tersebar di 60 titik untuk membantu warga terdampak banjir yang masih bertahan di rumah (tidak mengungsi)," terangnya.
Budiyanto menjelaskan, sebelumnya memang Dinsos-P2KB tidak membuka dapur umum, namun tetap berkoordinasi dengan instansi terkait dalam membantu menyuplai kebutuhan pangan baik makanan siap saji yang dipesan melalui warung-warung makan yang ada maupun menyalurkan bantuan logistik yang menyasar ke dapur-dapur umum baik dapur umum pusat maupun dapur umum mandiri.
Dalam pendistribusian bantuan nasi bungkus, sambung Budiyanto, bantuan tersebut langsung diantar ke titik-titik pengungsian maupun diambil oleh masing-masing koordinator warga. Dalam proses operasional Dapur Umum Pusat Pemkot sendiri, lanjutnya, dibantu oleh para ASN dan Non ASN Dinsos-P2KB, relawan sosial Taruna Siaga Bencana (Tagana), pegawai dari perwakilan OPD terkait baik dari Satpol PP, BKD, Setda Bagian Umum,serta para relawan yang sukarela membantu.
"Proses pendistribusian ke pengungsi ada yang diantar langsung ke tempat pengungsian, namun ada juga yang diambil ke kantor oleh perwakilan warga yang tidak mengungsi. Dalam sehari memang kami menyiapkan nasi bungkus dilebihkan dari jumlah pengungsi yang ada. Kami distribusikan bantuan nasi bungkus sehari 3 kali yakni untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Dalam pemenuhan bantuan sosial penanganan bencana ini dibiayai oleh anggaran dana tak terduga yang ada di Dinsos-P2KB sebesar Rp500 juta untuk membantu suplai dapur umum, dapur mandiri maupun dana bantuan pemulihan pasca kejadian banjir ini. Dengan dana yang terbatas tersebut,m asih kami upayakan untuk bisa diusulkan kembali agar semua kebutuhan warga terpenuhi baik dari sebelum, saat maupun pasca kejadian banjir," pungkasnya. (dur)