Hal tersebut dapat dilakukan dengan mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan feedback yang konstruktif dan menunjukkan empati terhadap perasaan serta pandangan dari orang lain.
2. Gunakan Teknik Pertanyaan Terbuka
Menurut para ahli psikologi, teknik pertanyaan terbuka diyakini dapat merangsang refleksi diri tanpa menimbulkan kecemasan ataupun prasangka negatif.
Bertanya pada seseorang tentang pandangannya atau perasaannya terhadap sebuah situasi, daripada hanya meminta konfirmasi atas apa yang sudah diketahui diyakini dapat membuka pintu masuk untuk kejujuran.
BACA JUGA:Mau Tahu Plus Minus Orang yang Memiliki Kepribadian Plegmatis menurut Psikologi? Ini Daftarnya
Seperti misalnya, “Bagaimana perasaanmu tentang keputusan yang sudah kamu buat?” daripada bertanya “Apakah kamu yakin keputusanmu sudah tepat?”.
3. Berikan Dukungan Positif
Menurut para ahli psikologi, dengan memberikan dukungan positif ketika seseorang berbicara jujur diyakini dapat menjadi pendorong untuk perilaku tersebut.
Mengakui keberanian dan kejujuran seseorang, bahkan untuk hal-hal yang kecil dianggap dapat memperkuat motivasi seseorang untuk terus berbuat dan berkata jujur.
Dukungan positif tersebut dapat berupa ucapan terima kasih atas kejujuran mereka atau penghargaan terhadap keberanian mereka untuk berkata yang sebenarnya.
4. Pahami Motivasi dan Nilai Pribadi
Setiap individu pastilah memiliki motivasi dan nilai pribadi yang mempengaruhi perilaku mereka.
Nah, dengan memahami apa yang penting bagi seseorang, kalian akan dapat menemukan cara untuk menghubungkan kejujuran dengan nilai-nilai tersebut.