RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Pernah ada candi di Petungkriyono Pekalongan? Penasaran dengan ulasannya? Mari simak artikel ini sampai akhir.
Kerajaan Mataram Kuno atau yang memiliki nama lain Kerajaan Medang memiliki 2 periode, yakni periode Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Periode ini ada berdasarkan letak dari pusat kerajaan, jadi awalnya Mataram Kuno itu bertempat di sekitar wilayah yang sekarang bernama Jawa Tengah ini.
Lalu, saat adanya aktivitas vulkanik dari gunung merapi, maka mereka memutuskan untuk memindahkan kerajaannya ke arah timur, yakni di sekitar wilayah yang sekarang bernama Jawa Timur.
BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Arca Yoni yang Menakjubkan di Situs Nagapertala dari Masa Majapahit
Mataram Kuno periode Jawa Tengah di bawah pimpinan Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra, yakni merentang pada sekitar abad 8 sampai 10 masehi.
Sedangkan pada periode Jawa Timur pada sekiar abad ke 10 sampai awal abad 11 masehi di bawah pimpinan Wangsa Isyana.
Kerajaan tua itu merupakan kerajaan Hindu-Buddha, jadi ya peninggalan-peninggalan yang ada pun meliputi kedua agama tersebut.
Di Pekalongan sendiri sebenarnya ada banyak peninggalan yang semasa dengan eksisnya Kerajaan Medang.
Di antara daerah-daerah Pekalongan yang banyak ditemukan peninggalan arkeologi adalah di Kecamatan Doro, Kecamatan Kajen, Kecamatan Bojong, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Petungkriyono, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA:Situs Watu Bahan di Kecamatan Doro: Peninggalan Kuno yang Sudah Berusia 2 Juta Tahun yang Lalu
BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Candi Bagol di Kecamatan Doro yang Dibangun di Atas Punden Berundak
Dari sekian banyaknya penemuan itu, dalam artikel ini kami akan menampilkan sebagian yang ada di Kecamatan Petungkriyono saja.
Tepatnya berada di Desa Yosorejo, Kecamatan Petungkriyono. Dekat dengan beberapa wisata seperti Curug Bajing, Curug Muncar, ataupun Karangsrity.
Setidaknya di desa yang indah ini ada 2 situs peninggalan arkeologi, yakni Situs Candi dan Situs Yosorejo. Yap seperti namanya, ternyata pernah ada candi di Petungkriyono Pekalongan.