Warna-warna seperti merah, kuning dan oranye dapat digunakan karena diyakini merupakan lambang dari kegembiraan dan semangat di dalam ajaran Buddha.
2. Lampu-lampu Taman
Lampu-lampu taman yang tergantung di sekitar lapangan tidak hanya dapat menambahkan kilauan kecantikan saja, namun juga dapat memberikan nuansa sakral pada saat malam telah tiba.
Lampu-lampu yang berwarna-warni atau lampu-lampu yang menghasilkan cahaya lembut diyakini dapat menciptakan atmosfer yang tenang dan damai ketika malam hari.
BACA JUGA:10 Manfaat Tanaman Janda Bolong, lebih Dari Sekedar Dekorasi untuk Mempercantik Rumah
BACA JUGA:5 Makanan Pencegah Uban Terbaik yang Bisa Kamu Coba, Efektif Cegah Rambut Putih Tanpa Perlu Disemir
3. Bunga-bunga Segar
Menyusun bunga-bunga segar dalam berbagai warna dan bentuk diyakini dapat memberikan sentuhan alami dan keindahan yang mempesona di sepanjang lapangan.
Buket-buket bunga yang ditempatkan di sekitar panggung atau area ritual utama juga diyakini mampu menambah kesan suci dan sakral pada saat merayakan hari raya Waisak.
4. Panggung Perayaan
Mendirikan panggung yang indah dan megah di tengah lapangan dapat menjadi pusat perhatian selama perayaan hari raya Waisak berlangsung.
Selain itu, panggung tersebut juga dapat digunakan untuk berbagai pertunjukan seni, seperti tarian tradisional, musik dan pidato-pidato penting yang memperingati makna hari raya Waisak.
5. Area Meditasi
Menyediakan area meditasi yang tenang dan nyaman di salah satu sudut lapangan untuk dijadikan sebagai sarana bagi umat Buddha dalam merenung dan bermeditasi juga merupakan hal yang penting.