SLAWI - Co-working Space Trasa Kabupaten Tegal dibangun pada 2019 dan diresmikan pada 2020.
Peresmian dilakukan oleh Bupati Tegal periode 2019-2024, Umi Azizah dan dihadiri Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tangah untuk mewakili Gubernur Jawa Tengah.
Bangunan ini semula dijadikan sebagai ruang kolaborasi untuk kaum muda dalam mengembangkan kreatifitas.
Ruang yang difasilitasi AC dan wifi itu berada di lantai 2. Sedangkan di lantai 1 awalnya untuk Trasa Mart yang merupakan sentra oleh-oleh khas Kabupaten Tegal.
Tidak hanya itu, Co-working Space ini juga difasilitasi ruang meeting, food court dan ruang bebas rokok serta area khusus rokok.
Namun sayangnya, bangunan Co-working Space yang berada di kawasan Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) ini sekarang terbengkalai. Bangunan dibiarkan kosong dan kotor.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Ade Krisna Mulyawan mengaku sangat kecewa dengan kondisi tersebut.
Dia berharap, Co-working Space yang dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit itu, segera diaktifkan kembali. Dinas terkait segera menghidupkan bangunan tersebut dengan melakukan berbagai cara.
"Ajak UMKM untuk mengisi ruang-ruang yang kosong. Sehingga mereka bisa berjualan di tempat itu," kata Ade.
Sekretaris Fraksi Gerindra ini juga menyarankan supaya harga sewa tidak memberatkan para UMKM. Harga sewa dapat dinaikan setelah tempat itu kembali ramai.
"Harga sewa jangan mahal-mahal. Kasihan UMKM yang tidak kuat bayar sewanya," cetusnya.
Ade juga meminta agar dinas terkait kreatif dengan menggelar event di kawasan Co-working Space. Misal, menggelar event makanan tradisional atau lainnya.
"Yang peting gimana caranya agar bangunan co-working space tidak terbengkalai. Dinas harus kreatif dan inovatif," tandasnya. (ADV)